Rabu, 15 Desember 2010

Keutamaan Muharam ...

وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.اَللهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعْوَتَنِيْ اِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِىْ عَلَيْهِ الثَّوَابُ فَأَسْئَلُكَ اللهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَاالجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.( 3 x )

Faedahnya: Diampuni oleh Allah SWT dosa-dosanya dalam tahun yang telah dilaluinya ini.

دعـاء اوّل السـنة

وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.اَللهُمَّ اَنْتَ الاَبَدِيُّ القَدِيْمُ الاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَجُوْدِكَ المُعَوَّلِ وَهَذِهِ عَـامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ نَسْئَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ اَوْلِيَـائِهِ وَجُوْدِهِ وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الاَمَّـارَةِ بِالسُّوْءِ وَالإِشْتِغَـالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَاالجَلاَلِ وَالإِكْـرَامِ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ يَاكَرِيْمُ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى الِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. آمِيْنَ( 3 x )

Faedahnya: Diampuni oleh Allah SWT dosa-dosanya dalam tahun yang akan dilaluinya.


KEISTIMEWAAN DI BULAN MUHARROM

* Bulan Muharrom adalah salah satu diantara empat bulan yang dimulyakan ( Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom, Romadlon).
* Bulan Muharrom adalah permulaan hijriyah.
* Bulan muharrom adalah bulan yang paling mulia setelah bulan romadlon.
* Terdapat 10 hari yang dimulyakan:

Umat Islam mengagungkan 3 perkara yaitu: 10 hari dalam setahun.

1. 10 hari pertama bulan Muharrom
2. 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
3. 10 hari terahir bulan Romadlon


Terdapat hari ASYURO yaitu hari kemenangan dan hari penerima taubat dan terjadinya peristiwa yang sangat dasyatm antara lain :

* Allah menerima taubat Nabi Adam dan dipertemukan kembali dengan istrinya Hawa.
* Nabi Idris diangkat ketempat yg tinggi.
* Allah menyelamatkan Nabi Nuh dari kaumnya dan perahunya berlabu dibukit juudy.
* Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api Raja Namrud.
* Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara.
* Sembuhnya penyakit Nabi Ayub dari penyakit kulit yang sudah bertahun-tahun.
* Allah Mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan.
* Nabi Musa membela lautan menjadi 2 dan selamat dari kejaran Fir’aun.
* Allah mengampuni dosa Nabi Daud
* Allah memberi kerajaan pada Nabi Sulaiman.
* Allah mengampuni Nabi Muhammad SAW atas dosa-dosa yang lalu dan dosa-dosa yang akan datang.

AMALAN DI BULAN MUHARROM Rosulullah SAW bersabda:

* Barang siapa yang berpuasa pada hari Asyuroh maka Allah akan memberi kepadanya pahala 10.000 Malaikat, pahala 10.000 orang yg melaksanakan haji dan umroh, pahala 10.000 orang yang mati sahid.
* Barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari asyuroh maka Allah SWT akan menaikkan kepadanya dengan setiap rambut satu derajat.
* Barang siapa yang memberi makan pada orang yang berbuka puasa pada hari asyuroh maka seolah-olah ia telah memberi makan kepada seluruh umat Rosululloh SAW ya sedang berbuka puasa.
* Barang siapa yang menghidupkan malam asyuroh dengan beribadah kepada Allah SWT maka ia diumpamakan seperti ibadahnya ahli langit tujuh.
* Seorang suami yg meluaskan nafkahnya pada istrinya makan Allah SWT akan meluaskan rizkinya sampai setahun.
* Orang yg memberi minum dengan segelas air Maka Allah akan memberinya minum di hari kiamat kelak.
* Orang yang mandi/bersuci maka ia tidak akan sakit ditahun ini melainkan sakit yg membuatnya meninggal dunia.
* Orang yang menjenguk orang sakit seperti menjenguk anak adam seluruhnya.

Jumat, 26 November 2010

Fokuslah Bila Anda Ingin Hebat !!

Jika Anda ingin menjadi master di bidang tertentu ingatlah kata-kata ini: "berfokuslah pada satu hal atau keterampilan dengan kesetiaan tanpa henti untuk terus melakukan perbaikan, dan berkeinginan kita menjadi yang terbaik". Fokus!! Perbaikan tiada henti dan keinginan kuat menjadi yang terbaik adalah bahan bakar utama untuk menjadi seorang spesialis. Dan sebagian mayoritas orang besar berasal dari seorang spesialis.

B.J. Habibie adalah seorang spesialis di bidang pesawat terbang. Apakah kesuksesannya murni merupakan karunia alam? Tentu saja jawabannya tidak. Ia mengambil apa yang diberikan alam kepadanya dan menjalankan formula tadi; fokus ditambah perbaikan terus tiada henti dan keinginan kuat untuk menjadi yang terbaik. Lelaki kelahiran Pare-Pare ini tidak ingin menjadi yang terbaik di lima bidang yang berbeda. Misalnya, ia tidak ingin ahli di bidang kereta api atau kendaraan berida empat. Mantan Presiden RI ke tiga ini hanya ingin hebat pada bidang pesawat terbang. Dan ia berhasil.

Michael Jordan fokus pada basket. Cristiano Ronaldo fokus pada sepakbola. Muhamad Yunus fokus pada microfinance. Bill Gates fokus pada software development computer, Dedi Mizwar fokus pada film. Yusuf Mansur fokus pada ilmu sedekah. Hermawan Kertajaya fokus pada dunia marketing. Mereka dan banyak orang lainnya tidak memecah fokus yang ditekuninya. Dan mereka berhasil.

Thomas A Edison mendaftarkan 1.093 paten. Ia juga menemukan bola lampu hingga gramofon. Lelaki yang pernah dicap idiot oleh gurunya ini tidak mencoba untuk menjadi pedagang besar, penyair terkenal, dan musisi ternama. Ia hanya berfokus pada penemuan-penemuannya. Ia juga memperbaikinya setiap hari. Dan selalu terdorong untuk menjadi penemu hebat dan memberi manfaat bagi dunia. Selanjutnya, ia membiarkan waktu yang menciptakan keajaiban. Dan ternyata, keberhasilan mengetuk pintu bagi orang-orang yang memang fokus pada bidangnya. Mereka para spesialis.

Mungkin Anda ingat akan kisah Pablo Picasso. Suatu hari, seorang wanita melihatnya di pasar dan ia mengambil secarik kertas. ”Tuan Picasso, saya adalah penggemar Anda. Maukah Anda menggambar sedikit untuk saya?” Picasso dengan gembira memenuhi permintaan itu dan menggoreskan sebentuk seni di atas kertas yang diberikan. Sambil tersenyum ia mengembalikan kertas itu sambil berkata, ”Nilai kertas ini bisa jutaan dolar lho.” Wanita itu bingung dan berkata, ”Tapi tuan Anda hanya perlu waktu 30 detik untuk menghasilkan mahakarya ini.” Sambil tertawa Picasso menjawab, ”saya membutuhkan waktu 30 tahun agar dapat menghasilkan mahakarya dalam waktu 30 detik.”

Ketahuilah apa kelebihan Anda. Temukan talenta Anda, lalu berusaha keraslah sekuat tenaga untuk memoles talenta Anda. Ketahuilah apa yang menjadi bagian terbaik dalam hidup Anda. Anda sangat ahli dan menyenangi hal itu. Bahkan Anda terkadang gelisah ketika Anda tidak melakukan hal itu. Mungkin Anda seorang komunikator yang jago dalam bergaul. Mungkin Anda ahli dalam hal memperlancar keadaan. Mungkin Anda seorang inovator yang mampu melahirkan sesuatu yang baru. Mungkin Anda orang yang tekun menjalankan bisnis walau hasilnya kecil namun volumenya besar. Atau Anda seorang yang ahli memberikan nilai tambah sehingga Anda mampu menjual produk yang sama namun dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Temukan kelebihan Anda, lalu kembangkan. Fokuslah pada kelebihan Anda dan terus menerus diasah, lakukan perbaikan terus menerus, dan berkomitmenlah untuk menjadi yang terbaik di bidang Anda. Saya yakin tak lebih sepuluh tahun dari sekarang Anda akan menjadi orang yang hebat di bidang Anda. Mungkin orang akan membicarakan atau menulis tentang Anda.

Mari bertaruh dengan saya. Jika Anda sudah menemukan talenta Anda dan mencurahkan waktu setiap hari untuk mengasah talenta itu dan terus menerus memperbaikinya serta berkomitmenlah untuk menjadi yang terbaik di bidang itu, tak lebih dari 10 tahun yang akan datang Anda telah menjadi seorang yang hebat. Ketika itu bawalah hadiah kepada saya, karena saya telah memenangkan pertaruhan ini. Bila Anda gagal, itu karena Anda ingin hebat disemua hal sehingga fokus Anda pecah. Akhirnya Andapun tak mendapatkan semua hal itu.

Jamil Azzaini, Inspirator SuksesMulia

Sabtu, 20 November 2010

Siapa Bersungguh-sungguh, Ia Mendapatkannya

Man Jadda Wa Jada.” (Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya)

Kemiskinan bukanlah akhir dari segalanya. Bahkan, boleh jadi, justru kemiskinanlah yang menjadi ‘cambuk’ penyemangat dan motivasi untuk menggapai cita-cita yang tinggi. Itulah yang dilakukan oleh Hadi beberapa puluhan tahun silam. Tak pingin terpuruk terus menerus dalam hal ekonomi, Hadi nekat untuk terus melanjutkan sekolah, sekalipun keinginannya tersebut bertentangan dengan kehendak kedua orang tuanya. Ia menyadari, bahwa, hanya ilmulah yang mampu mengangkat derajat keluarganya, khususnya, dirinya sendiri dari ketidakberdayaan hidup, terutama masalah ekonomi, “Nabi SAW kan pernah bersabda, bahwa barang siapa yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, maka ilmulah kuncinya” ujar Hadi menyitir salah satu hadits Nabi Muhammad SAW.

“Siapa yang akan membiayai sekolahmu? Wong makan saja kita sulit. Sudahlah, bantu saja bapak ngaret atau nyari kayu di hutan, ndak usah mikirin sekolah”. Demikianlah jawaban yang diterima Hadi, ketika ia menuturkan keinginannya untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi lagi.

Waktu itu, Hadi baru lulus SD. Sekalipun dapat balasan yang negatif dari orangtua, tidak membuat Hadi uring-uringan. Dia faham, bahwa kondisilah yang menyebabkan mereka memiliki pemikiran demikian. sebab itu, dia menjelaskan kepada kedua orang tuanya, soal biaya sekolah, dia tidak akan membebani mereka, ”Saya akan mencari uang sendiri untuk biaya sekolah. Yang terpenting, ibu dan bapak mengizinkan saya sekolah,” tegas Hadi waktu itu, yang kemudian dikabulkan oleh ibu dan bapaknya.

Dari segi finansial, memang, waktu itu, keluarga Hadi tergolong keluarga papa. Jangankan untuk biaya sekolah, untuk makan saja, mereka masih kelepotan. Hampir setiap hari, yang menjadi menu utama mereka adalah nasih putih dan sepotong tempe atau ikan asin, ”kalau lauknya ikan asin, semuanya harus habis, hatta kepala dan tulang-tulangnya. Kalau tidak, ibu akan marah. Dibilang mubadzir” kenang Hadi.

Karena itu, nyaris masa kanak-kanaknya digunakan untuk membantu orang tua menyari kayu atau merumput di hutan. Setiap sepulang sekolah, dia langsung tancap gas untuk menunaikan tugas-tugas tersebut, tak peduli panasnya terik sinar matahari atau derasnya guyuran hujan. Jadi, bisa dibilang, sejak dini, Hadi telah terlatih untuk hidup mandiri. Sebab itu, senyum sumringah nampak di wajahnya, ketika orang tuanya mengabulkan permohonannya untuk melanjutkan studi, sekalipun harus berjuang sendiri.

Merantau

Tidak lama setelah itu, Hadi kecilpun mulai menyusun rencana. Dia putuskan untuk melanjutkan sekolah di salah satu sekolah Islam yang berlokasi di kota Surabaya. Padahal, daerah kelahirannya itu Lamongan. Jarak antar keduanya (Lamongan-Surabaya) ± 90 km.

Tidak berapa lama setibanya di kota pahlawan tersebut, Hadi langsung bergerak untuk mencari biaya hidup. Berbagai macam pekerjaan pernah dilakoni, salah satunya adalah sebagai sales roti. Jangan dibayangkan, dalam mengedarkan barang-barangnya, Hadi menggunakan sepedah motor, sehingga mempermudah jarak tempuh. Tidak sama sekali. Dia menggunakan sepedah pancal. Hampir setiap hari, Hadi harus menempuh berkilo-kilo meter perjalanan dengan mengayuh sepedah untuk menjajakan jualannya.

Selain tekun bekerja, ada kelebihan lain yang dimiliki Hadi. Dia mampu membaca peluang bisnis. Dan keistimewaan inilah yang kemudian hari, menyebabkannya menjadi orang sukses. Pernah suatu hari, kenangnya, dia menghadap kepala sekolah, untuk mengajukan diri menjadi fasilitator dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekolah/guru. –misal- pembuatan seragam guru. Bagai kejatuhan buah duren, sang-kepala sekolah pun mengabulkan. Dan dari sini, penghasilan Hadi mulai bertambah. Bahkan, meskipun tidak banyak, dia mampu mengirimi keluarganya uang, untuk belanja atau sebagai tambahan biaya sekolah adik-adiknya.

Siswa Berprestasi

Hadi bukanlah tipe anak yang hanya piawai dalam mencari ma’isyah (kehidupan). Dalam hal intelektualitas, dia juga tidak ketinggalan. Terbukti, hampir setiap semesteran, nilainya selalu yang terbaik, sehingga berhak mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah. Terang saja, kondisi demikian sedikit-banyak telah meringankan biaya hidupnya.

Selesai mengetaskan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Hadi langsung melanjutkan sutidanya (SMA) di almamater yang sama. Prestasi-prestasi akademis, terus dia peroleh, sehingga nyaris dia tidak pernah membayar uang sekolah.

Terakhir beasiswa dia dapatkan ketika dirinya dinyatakan lulus di salah satu Universitas Negeri ternama di kota yang sama, Surabaya. Hal ni diberikan pihak sekolah untuk jangka waktu satu semester kepadanya, sebagai bentuk apresiasi, karena Hadi merupakan alumnus pertama sekolah tersebut yang mampu lulus di universitas negeri,”sebelumnya tidak pernah ada yang lulus”, paparnya.

Ada kenangan yang tak terlupakan oleh Hadi, ketika dia dinyatakan lulus SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasis Baru) di universitas tersebut. Perasaan senang dan bingung, bahagia dan sedih bercampur aduk mengiringi kesuksesannya. Betapa tidak, sebagai calon mahasiswa, tentu dia bangga dengan kekeberhasilannya. Akan tetapi, di lain pihak, dia juga dibingungkan dengan biaya kuliah yang pastinya tidak sedikit.

Di tengah kekalutannya tersebut, Hadi memutuskan untuk berkonsultasi dengan pihak keluarga, terutama kepada sang-ayah dan ibu. Mendengar tuturan dari buah hatinya, air mata sang-ibu tak terbendung, membasahi kedua pipinya. Dengan suara agak tertahan oleh isakan tangis bahagia, perempuan tersebut menyerahkan sesuatu pada Hadi, ”Ini maskawin ibu. Ambillah untuk biaya kuliahmu,” tuturnya yang membuat Hadi agak merinding mendengarnya, yang kemudian juga mencucurkan air mata. Pada awalnya, pemberian tersebut ditolak oleh Hadi, namun, karena melihat begitu kerasnya keinginan bundanya tersebut, Hadipun mengambilnya sebagai bekal untuk kuliah.

Emas tersebut kemudia dijual oleh Hadi. Sebagian untuk biaya kuliah dan biaya hidupnya, sebagian lagi, untuk membuka bisnis warung kecil-kecilan. Setelah menyelesaikan studinya, yang memang fokus mengambil jurusan ekonomi, Hadi langsung terjun kelapangan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.

Bisnis di area pelabuhan adalah incarannya. Hal itu dipilih, karena dia yakin bahwa pelabuhan merupakan pusat dari kegiatan ekonomi, ”Di sinilah (pelabuhan), seluruh barang-barang ekspor/impor mangkal untuk pertama kali, sebelum diedarkan ke seluruh daerah/negara. Peluang ini yang saya tangkap”. terangnya menuturkan alasannya. Berkat keuletan Hadi, tak ayal, dari tahun ke tahun bisnisnya terus berkembang. Bahkan, kini Hadi telah menjadi salah satu milioder. Dia telah memiliki ratusan kayawan/karyawati. Bisnisnyapun telah melebar ke penyewaan villa, butik, apotik, dan lain-lain. Bahkan, relasi bisnisnya pun tidak lagi seputar Indonesia, namun, telah melebar ke beberapa negara, salah satunya adalah China.

Memang benar apa yang dikatakan pepatah Arab, “Man Jadda Wa Jada.” (Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya).

InsyaLlah menjadi manfaat.

INDAHNYA TANGANMU IBU

" Hanya memberi, tak harap kembali
Baai sang surya menyinari dunia "
(AT.Mahmud)


Suasana Idul Fitri masih begitu terasa, meski telah berlalu seminggu kumandang syahdu takbir dari penjuru masjid-masjid di kota kecilku. Alhamdulillah lebaran ini begitu hangat terasa dengan berkumpul bersama keluarga tercinta. semua bersyukur memaknai indahnya kebersamaan di waktu bahagia ini.

Dan Di pagi mulia itu, ibuku sayang mengajakku menemaninya berbelanja ke pusat perbelanjaan, ingin membeli mukenah katanya, karena mukenah yang biasa dipakai untuk menemaninya bersujud shalat sudah mulai usang dan pudar warnanya.

Meski aku bukanlah orang yang sabar untuk berlama-lama tahan di pusat perbelanjaan,pasar, atau sejenisnya namun rasa itu menggerakkan hati ini untuk menemaninya, yaa menemani ibuku yang teramat ingin kubahagiakan.

Kami pun berangkat dan mengunjungi setiap toko yang menyediakan mukenah, lalu ibuku mencoba beberapa mukenah yang dipilih tetapi mengembalikannya kembali karena belum ada yang cocok. begitu katanya. Akupun mulai lelah dan ibu belum juga mendapatkan mukenah yang diinginkannya, Bukankah sama saja bu…?? Kan nantinya juga bisa dipakai untuk shalat, ujarku.. namun ibu hanya membalas pertanyaanku dengan senyumannya..yah..senyuman yang begitu menyejukkah hati.

Akhirnya, pada toko terakhir yang kami kunjungi, kulihat ibu kembali mencoba sebuah mukenah yang begitu cantik terlihat. Warna putih mukenah yang direnda lembut bersama dengan tali pengikatnya di bagian tepi leher, sungguh tak seperti biasa, dan dalam hati aku berguman semoga inilah akhir pencarian ini. Karena ketidaksabaranku, maka untuk pertama kali akupun mengikuti ibu masuk dan berdiri di depan cermin dalam ruang ganti untuk melihat ibu mencoba mukenah itu, aku melihat bagaimana ibu mencoba memakainya dan dengan susah paya mengikat talinya.

Ternyata pada pandanganku terlihat tangan ibu yang sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan sebab itu dia susah melakukannya. Seketika keidaksabaranku berganti oleh rasa kasihan yang begitu mendalam. Akupun berbalik pergi dan mencoba menyembunyikan airmata yang mengalir keluar tanpa kusadari. Aku begitu termenung dibuatnya. Lalu setelah mendapatkan ketenangan lagi akupun kembali menjumpai ibu yang sedang membayar di kasir karena jadi membeli mukenah tadi.

Mukenah itu begitu indah, dan perjalanan berbelanja kami berakhir, namun kejadian itu begitu terukir di dalam jiwaku dan tidak akan pernah dapat hilang dari ingatanku. Sepanjang sisa-sisa hari itu, fikiranku tetap saja kembali pada saat berada di dalam ruang ganti pakaian dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengikat dan memasang mukena putih itu. Kedua tangan yang penuh kasih sayang, yang pernah mebelai kepalaku dengan cinta, menyuapiku makan, memandikan tubuh kecilku dulu, memakaikan baju dan, terlebih dari itu semua, tangan itulah yang sering terangkat berdoa untk kebahagiaan dunia-akhirat anak-anaknya. Sekarang tangan itu pula yang telah menyentuh hatiku begitu lembut sehingga masuk dan membekas di dalam hati.

Senja menjelang, beberapa saat sebelum azan maghrib berkumandang dan sebelum kulangkahkan kaki menuju masjid, kuhampiri ibuku dikamarnya. Kuraih tangan itu, menciuminya dan kukatakan pada hatiku bahwa bagiku tangan itulah yang paling indah di dunia. Alhamdulillah, terimakasih ya Allah.. yang mengajarkan betapa mulianya kasih sayang seorang ibu. Sesaat, akupun membisikkan doa semoga suatu hari nanti tangan dan hatiku pun memiliki keindahannya tersendiri.

***

Selasa, 05 Oktober 2010

Andaikata Aku Bisa Memberi Lebih Banyak Lagi...

Seperti yang telah biasa dilakukan ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia, maka Rasulullah SAW mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.
Kemudian Rasulullah SAW bertanya, “Tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?”. Istrinya almarhum menjawab, “Saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal”. “Apa yang dikatakannya?”. “Saya tidak tahu, ya Rasulullah SAW, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah rintihan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong.” “Bagaimana bunyinya?” desak Rasulullah SAW. Istri yang setia itu menjawab, “Suami saya mengatakan “Andaikata lebih jauh lagi…andaikata yang masih baru…..andaikata semuanya….” hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar, ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?” Rasulullah SAW tersenyum “sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru”.

Kisahnya begini. Pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata “Andaikan lebih jauh lagi”. Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih jauh lagi, pasti pahalanya lebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab, “Adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, “Andaikata yang masih baru kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi”. Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rasulullah SAW?” tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan, “Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan menghembuskan nafasnya, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ‘kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda.

Begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga menimpa kita sendiri. “Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula.” (QS.Al Isra’: 7)

Kamis, 27 Mei 2010

Ulat bulu berubah menjadi Kupu-kupu yg indah.

Ulat bulu berubah menjadi Kupu-kupu yg indah.

Disuatu hari di negri dongeng ada seorang hamba memohon mendapatkan binatang yang indah.
Namun sihamba itu mendapatkan sebuah ulat bulu yang menjijikan.

Sihamba bergumam, saya minta hewan yg indah dilihat , kenapa yg diberi justru hewan yg menjijikkan ?

Dengan agak berat hati si hamba merawat ulat ini dengan memberinya dedaunan yang dicarinya dari hutan.
Hari demi hari dia lalui sambil memikirkan " setiap kejadian pasti ada hikmahnya, namun apa hikmahnya ya ? "

Dan pada saatnya si ulat berubah menjadi kempompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah.
Si hamba dengan riangnya berkata " wow ini dia binatang yg saya inginkan " terimakasih Alloh.

Pelajaran:

Pernahkah rekan berharap untuk mendapatkan keuntungan yg banyak dari lapaknya, namun Alloh berkehendak lain ?

Boleh jadi apa yg buruk dipandanganmu, itu mulia disisiNya.

Alloh sesuai dengan prasangka hambanya.
Keep semangat untuk berdo'a yg baik, iktiar dan pasrah.

Rabu, 05 Mei 2010

Mimpiku Mimpi Anak Bangsa…

“Bacalah…!!!” sebuah kata yg pertama kali diperintahkan oleh Allah kepada RosulNya yg juga mengilhami aku untuk dapat membaca hal nyata dalam kehidupan ini, hal nyata dalam negeri ini, hal yang sangat berarti dan sekaligus menyakinkan aku bahwa ini adalah mimpiku dan mimpi mereka.

Malam yang menjadi api tekad pembakar wadah mimpiku, yang tak dapat terpadamkan walau hujan deras menguyurnya.

Malam yang menjadi bibit dari tanaman mimpiku dengan hujan yang menyiraminya sehingga tanaman itu tumbuh menjadi besar.

Sebuah pelajaran yang mengingatkan kembali goresan tinta mimpi-mimpiku yang pernah aku goreskan. Deretan mimpi yang aku tuliskan sebagai tujuan perjalanan hidup ini, mimpi-mimpi yang terlahir dari bacaanku selama ini dan buah lamunan serta renunganku…

Teringat kembali sebulan yang lalu, ketika aku bersama mereka di persimpangan jalan itu, kami bercengkrama berbagi cerita -- dengan sebungkus nasi atau uang seGoceng -- terpancar sebuah kesyukuran yang mendalam dari diri mereka.

Mereka yang setiap hari harus menikmati sinar matahari yang menyengat, asap tebal yang menyelimuti tubuh mereka tidaklah menyurutkan langkah mereka untuk meraih mimpi mereka. Mereka juga Putra-Putri Bangsa ini yang memiliki hak yang sama, memiliki kemauaan yang kuat dan memiliki mimpi yang besar.

Yah…!!! Untuk Merekalah aku bermimpi..
Untuk Anak-anak bangsa ini…
Karena Mimpiku Mimpi Anak Bangsa…

Senin, 26 April 2010

MQ ETOS KERJA

MQ ETOS KERJA

Konsep Dasar pelatihan :
Motivasi sangat diperlukan untuk dapat menjalankan amanah dengan baik.
Agar dapat menumbuhkan motivasi kerja tinggi, tahapan yang perlu dilakukn adalah :
1. Menumbuhkan kesadaran / pemahaman akan makna hidup dan berkarya
2. Mengoptimalkan Potensi
3. Memelihara Motivasi kesadaran bahwa
Bekerja adalah bagian dari ibadah / pengabdian memberikan motivasi spiritual yang memberikan dorongan paling besar dibandingkan sumber motivasi yang lainnya.
Kesadaran spiritual ini lahir dari pengenalan hakikat diri, kehidupan da makna keberadaan manusia. Untuk dapat memberikan yang terbaik dalam kehidupan, manusia perlu mengoptimalkan potensi yang ada dalam dirinya, khususnya potensi hati sebagai potensi terpenting dalam diri manusia. Motivasi kadang naik dan kadang turun, untuk mempertahankannya agar tetap terjaga baik diperlukan pemahaman/ pengetahuan tentang bagaimana kiat untuk menjaga dan memelihara motivasi tersebut.
Tujuan Pelatihan :
1. Menumbuhkan motivasi kerja yang berlandaskan nilai-nilai spiritual
2. Menumbuhkan motivasi untuk senantiasa mau dan mampu memperbaiki diri dan berbuat yang terbaik dalam kehidupan berkarya.
3. Memberikan panduan mengenai upaya-upaya pemeliharaan agar motivasi terjaga.


Materi Pelatihan :
1. Pengantar MQ Etos Kerja
2. Menggali Makna Diri dan Kehidupan
3. Melejitkan Potensi Diri
4. Kiat-kiat Memelihara Motivasi
5. Refleksi Diri MQ Etos Kerja
6. Simulasi Outdoor
7. Pembiasaan

Jumat, 16 April 2010

PELATIHAN MQ new event

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

SEMOGA KITA SEMUA DALAM KEBERKAHAN DAN KESELAMATAN SELALU
BERSAMA INI KAMI KIRIMKAN INFORMASI YANG BERMANFAAT BUAT KITA SEMUA
DAARUT TAUHIID TRAINING CENTER MENYELENGGARAKAN PROGRAM PENCERAHAN SPIRITUAL
BAGI KITA SEMUA,

1. TINGKAT DEWASA (USIA 25 THN KE ATAS),
PELATIHAN MQ ETOS KERJA, TANGGAL 28 - 30 MEI 2010 (3HR 2MLM)
TEMPAT DAARUT TAUHIID BANDUNG
INVESTASI PER ORANG RP. 1.200.000,-

2. TINGKAT ANAK (USIA SEKOLAH DASAR),
SANLAT LIBURAN MQ ANAK, TANGGAL 2 - 4 JULI 2010 (3HR 2MLM)
TEMPAT DAARUT TAUHIID BANDUNG
INVESTASI PER ORANG RP. 450.000,-

3. TINGKAT REMAJA (USIA SMP DAN SMA),
SANLAT LIBURAN MQ REMAJA, TANGGAL 30 JUNI - 4 JULI 2010 (5HR 4MLM)
TEMPAT CIKOLE LEMBANG (FULL OUTBOUND)
INVESTASI PER ORANG RP. 550.000,-

4. TINGKAT KELUARGA (DI UTAMAKAN YANG SDH MENIKAH),
MQ SMART PARENTING, TANGGAL 3 - 4 JULI 2010 (2HR 1MLM)
TEMPAT DAARUT TAUHIID BANDUNG
INVESTASI PER PASANG RP. 1.500.000,-


ATAS PERHATIAN DAN KERJA SAMANYA KAMI UCAPKAN TRIMA KASIH BANYAK,
UNTUK INFORMASI SELANJUTNYA BISA MENGHUBUNGI,

1. H.TB.Andriana Pramudia : 022.78464684 - 085222669984
2. Blog : www.epositif.blogspot.com & www.theateam-pandawa.blogspot.com
3. WEBSITE : www.pelatihanmanajemenqolbu.com

FASILITAS :
1. Akomodasi selama pelaksanaan
2. Konsumsi dan snack selama pelaksanaan
3. Kit Pelatihan
4. Modul
5. Sertifikat
6. Kaos Pelatihan
7. Topi (khusus pelatihan yang dewasa)

Selasa, 13 April 2010

9 cara cepat untuk Gagal...???

9 CARA CEPAT GAGAL

1. Lamban Beradaptasi dengan Perubahan
Apa yang berubah ? informasi dan teknologi. Begitu cepat perubahan informasi yang lalu lalang disekitar kita, lihatlah betapa banyak surat kabar yang terbit setiap hari, persatuan waktu informasi senantiasa berganti. Maka sangat pasti kegagalan kita adalah disaat kita tidak memahami informasi yang berkembang saat ini. Mereka yang sukses umumnya adalah mereka yang mampu memadukan berbagai informasi dan menjadikannya data untuk perencanaan aksi di masa datang. Demikian pula teknologi, era abad 21 telah banyak Negara mencanangkan untuk mengembangkan IT (Information Technology) sebagai upaya memperpendek waktu dan jarak dengan berbagai klien di berbagai kawasan dunia. E- commerce dan e- learning menjadi salah satu contoh produk yang mulai diminati berbagai kalangan saat ini. Dengan technologi waktu dan jarak menjadi pendek namun memberikan keuntungan yang maximum. Contoh mudah terkait dengan perkembangan teknologi adalah munculnya berbagai produk digital yang mulai dipasarkan dengan kemampuan bervariasi dan harga kompetitif. Sebuah lokasi perdagangan berbagai produk teknologi yang kita kenal diantaranya Mangga Dua atau Glodok memberikan pelajaran berarti tentang perkembangan berbagai produk digital ini. Kita bisa lihat di setiap bulan senantiasa ada saja produk baru yang dipasarkan dengan berbagai kualitas dan kemampuan. Tidak hanya informasi dan teknologi, melainkan keterampilan dan masalah. Masalah berkembang cepat, tanpa diimbangi dengan penemuan solusi, sehingga masalah lama bertahan dan muncul masalah baru.

2. KALAH BERSAING
Era globalisasi merupakan era pembukaaan jalur-jalur lalulintas produk dan tenaga untuk menerima dan mengirim apa yang dimiliki Negaranya ke berbagai Negara di seluruh belahan dunia. Dengan kata yang sederhana, dapat saja Negara Jepang mengirim tenaga ahlinya untuk meneliti, mengeksplorasi dan memanfaatkan sumberdaya Negara Indonesia untuk kepentingan Negara tersebut atau keduabelah pihak. Hal ini adalah lumrah mengingat ada keuntungan yang diperoleh dari aktifitas tersebut. Namun yang perlu kita cermati adalah era globalisasi merupakan era persaingan yang begitu ketat antar berbagai Negara, tidak hanya persaingan terjadi antara dua Negara melainkan banyak Negara. Hendaknya menjadi acuan bagi siapa saja agar dapat suvive di zaman seperti ini, segera mengupgrade diri pada sisi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, sebab jika tidak maka muncullah mental pesuruh dinegaranya sendiri, dan hanya bisa melihat negaranya habis digrogoti oleh orang-orag cerdas kiriman Negara lain. Kita akan gagal jika tidak mampu bersaing dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun.

3. Tidak Kreatif
Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan berbagai masalah, menemukan ide baru. Kreatifitas merupakan sebuah tindakan mengoptimalkan fungsi otak. Namun kreatif bukan saja dalam bentuk ide dan gagasan melainkan hasil karya dan manfaat yang berbeda dari sebelumnya. Kreatifitas pada dasarnya merupakan karunia dari Allah SWT kepada setiap manusia, yakni kemampuan mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Namun ternyata tidak semua orang mengoptimalkannya. Kejenuhan, kebosanan adalah kewajaran bagi seseorang. Hal inilah yang menuntut kita untuk kreatif menemukan model baru bagi produk kita, rendahnya kemampuan kreatifitas kita berdampak rendahnya keuntungan kita atau bahkan hilangnya pelanggan kita.

4. Tidak Cepat Meraih Peluang
Hikmah mengatakan, kesempatan datang hanya sekali, dan tak kan pernah kembali untuk yang kedua kalinya. Kecepatan seseorang mengambil peluang tak lepas dari kemampuannya mengoptimalkan seluruh potensi yang allah berikan untuk kehidupan. Sejauhmana seseorang membuka kedua telinga, mata dan hatinya, ditambah dengan kemampuannya untuk 'take action' saat melihat sebuah kebaikan atau keuntungan baginya. Terkadang keraguan menjadi penghalang besar bagi seseorang untuk bertindak, atau lepasnya peluang kesempatan dikarenakan terlalu lama berfikir sehingga lambat mengambil keputusan karena dukungan informasi yang rendah.

5. No Action
Tindakan adalah buah dari keyakinan dan pemahaman. Banyak diantara kita pandai memberikan ide dan gagasan tetapi berhenti pada tataran imajenasi, sedangkan masyarakat akan mengetahui sejauhmana manfaat yang ditimbulkan apabila ide dan gagasan berubah menjadi karya. Untuk merubah ide menjadi karya tidak lain dengan bertindak, berbuat, beraksi. Banyak orang mau kesuksesan, keuntungan , kebahagiaan dan keberhasilan, tetapi mereka hanya mengkhayalkan semua itu. Takkan berhasil seseorang meraih apa yangdiinginkan jika tak ada tindakan, atau tindakan yang dilakukan tak ada perubahan, melakukan hal yang sama tetapi menginginkan hasil berbeda'.impossible !

6. Malas
Sebuah kata yang terdiri dari lima huruf. Yang senantiasa menghinggapi diri kita jika kita lemah semangat, rendah informasi dan tak memiliki sahabat yang memiliki energy positif. Malas juga dikarenakan tek memiliki orientasi tujuan yang jelas dalam setiap amal perbuatan. Sangat mungkin seseorang malas karena rendahnya keyakinan dan pemahaman seseorang akan dampak yang terjadi dikemudian hari. Kemalasan juga didukung oleh rendahnya kemauan.

7. Tidak mampu membangun tim positif
Kita telah memahami bahwa semangat terkadang naik, suatu saat mengalami penurunan. Bersifat fluktuatif, tidak stabil sangat bertergantung pada lingkungan seseorang dimana dia berada. Hikmah mengatakan, seseorang itu tergantung dari dengan siapa ia berteman, maka jika ia berteman dengan penjual minyak wangi, ia ikut bau wangi, dan jika seseorang berteman dengan perokok maka penyakitnya lebih parah dari sang perokok. Ketidakmampuan seseorang membangun pertemanan, persahabatan atau tim kerja dengan orang - orang bernilai positif (dalam arti memiliki visi, pemahaman dan keyakinan yang sama) maka sangat mungkin kita mudah terpengaruh melakukan hal positif pula.

8. Penyakitan
Penyakitan, hal ini terkait dengan rendahnya kualitas fisik seseorang. Fisik kita bergantung dengan sejauhmana suplai makanan yang masuk kedalam tubuh kita dan perawatan tubuh kita serta frekuensi latihan bagi tubuh kita. Fisik kita juga bergantung sejauhmana kemampuan mengatasi penyakit yang masuk kedalam diri kita. Seseorang hendaknya memiliki fisik yang berkriteria sehat (jarang sakit), bugar (seluruh organnya berfungsi dengan baik), kuat (mampu memikul beban), dan lincah (mampu bergerak cepat). Penyakitan membuat seseorang sulit bergerak, lamban. Akhirnya sedikit yang ia dapatkan.

9. Negative Thinking
Kecerdasan seseorang takkan membuahkan hasil terhadap peluang dan kesempatan yang ada jika pikiran dan hatinya dipenuhi dengan buruk sangka (negative thinking). Hal ini pula yang menyebabkan seseorang ragu bertindak dan berbuat. Mereka yang negative thinking cenderung mengatakan takut kalau?. Masa sih? ah nanti jadi. Banyak diantara kita menyurutkan langkah dan berdiam diri dikarenakan pikiran kita yang dipenuhi keragu-raguan akan peluang yang ada didepan kita. Banyak kasus telah membuktikan seseorang tidak meraih apa yang diinginkan karena keraguan yang dimilikinya. Semakin tinggi negative thinking seseorang berbanding lurus dengan keraguan dan rendahnya tindakan yang berdampak pada ketidakberhasilan.

Semoga Bermanfaat

Jumat, 09 April 2010

Seni Memperhatikan

Kalau intinya cinta adalah memberi, maka pemberian pertama seorang pencinta sejati adalah perhatian. Kalau kamu mencintai seseorang, kamu harus memberi perhatian penuh kepada orang itu. Perhatian yang lahir dari lubuk hati paling dalam, dari keinginan yang tulus untuk memberikan apa saja yang diperlukan orang yang kamu cintai untuk menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya.

Perhatian adalah pemberian jiwa: semacam penampakan emosi yang kuat dari keinginan baik kepada orang yang kita cintai. Tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk memperhatikan. Tidak juga semua orang yang memiliki kesiapan mental memiliki kemampuan untuk terus memperhatikan.

Memperhatikan adalah kondisi di mana kamu keluar dari dalam dirimu menuju orang lain yang ada di luar dirimu. Hati dan pikiranmu sepenuhnya tertuju kepada orang yang kamu cintai. Itu tidak sesederhana yang kita bayangkan. Mereka yang bisa keluar dari dalam dirinya adalah orang-orang yang sudah terbebas secara psikologis. Yaitu bebas dari kebutuhan untuk diperhatikan. Mereka independen secara emosional: kenyamanan psikologis tidak bersumber dari perhatian orang lain terhadap dirinya. Dan itulah musykilnya. Sebab sebagian orang besar lebih banyak terkungkung dalam dirinya sendiri. Mereka tidak bebas secara mental. Mereka lebih suka diperhatikan daripada memperhatikan. Itu sebabnya mereka selalu gagal mencintai.

Itulah kekuatan para pencinta sejati: bahwa mereka adalah pemerhati yang serius. Mereka memperhatikan orang-orang yang mereka cintai secara intens dan menyeluruh. Mereka berusaha secara terus-menerus untuk memahami latar belakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan-harapan dan mimpi-mimpinya, dan mengetahui kebutuhan-kebutuhannya untuk sampai kepada harapan-harapannya.

Para pemerhati yang serius biasanya lebih suka mendengar daripada didengarkan. Mereka memiliki kesabaran yang cukup untuk mendengar dalam waktu yang lama. Kesabaran itulah yang membuat orang betah dan nyaman menumpahkan isi hatinya kepada mereka. Tapi kesabaran itu pula yang memberi mereka peluang untuk menyerap lebih banyak informasi tentang sang kekasih yang mereka cintai.

Tapi di sini juga disimpan sesuatu yang teramat agung dari rahasia cinta. Rahasia tentang pesona jiwa para pencinta. Kalau kamu terbiasa memperhatikan kekasih hatimu, secara perlahan-lahan dan tanpa ia sadari ia akan tergantung dengan perhatianmu. Secara psikologis ia akan sangat menikmati saat-saat diperhatikan itu. Bila suatu saat perhatian itu hilang, ia akan merasakan kehilangan yang sangat. Perhatian itu niscaya akan menyiksa jiwanya dengan rindu saat kamu tidak berada di sisinya. Mungkin ia tidak mengatakannya. Tapi ia pasti merasakannya. ~ Anis Matta ~

Selasa, 30 Maret 2010

Perbanyaklah Tabungan Energi Positif

PERBANYAKLAH TABUNGAN ENERGI POSITIF (EPOS)

Jumlah ENERGI POSITIF = Jumlah Energi POSitif + Jumlah Cadangan EPOS
Jumlah ENERGI NEGATIF = Jumlah Energi NEGatif + Jumlah Cadangan ENEG
Intinya, EPOS adalah Energi yg muncul karena didasarkan kepada keikhlasan dalam melakukan sesuatu yg positif/ baik/ sikap positif kita, sedangkan ENEG adalah energi yg muncul karena sikap negatif kita.baik EPOS ataupun ENEG, dua-duanya akan kembali kepada kita.jadi mulai sekarang, perbanyaklah EPOS, dan berupaya untuk meminimalisir ENEG

Mengapa dalam hidup ini sering kali kita menemukan orang-orang yang hidupnya seolah-olah hanya mementingkan dirinya sendiri ? Mereka tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan lebih mementingkan kebutuhan dirinya sendiri. Mereka tidak memiliki kepekaan dan kepedulian social. Hidup seolah-olah hanya untuk diri dan keluarganya sendiri. Mengejar kekayaan, mencari ilmu pengetahuan, menggapai kekuasaan, jabatan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadinya, tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.

Mereka inilah sesungguhnya orang-orang yang selalu dihantui oleh kecemasan masa depan yang belum pasti. Pikirannya selalu dikuasai oleh kekawatiran suatu keadaan di masa mendatang yang belum diketahuinya. Akibatnya mereka menjalani hidup sebagai pribadi yang egois, pribadi yang senang mementingkan diri sendiri dan pribadi yang tidak memiliki kepedulian sosial. Mereka cenderung menimbun harta kekayaan sebanyak-banyaknya untuk dirinya sendiri, memuaskan ego pribadinya.

Hidup model seperti ini sesungguhnya mengecilkan arti kehidupannya sendiri. Mereka tidak menyadari telah menciptakan sendiri kesulitan hidupnya sendiri. Mereka telah merusak hidupnya sendiri dengan melemparkan dirinya dari ketinggian menuju pada kerendahan. Mereka telah merusak nilai hidupnya sendiri sehingga menjauhkannya dari energi positif bagi sukses mulia.

APA ITU ENERGI POSITIF ?

Manusia akan merasakan kehidupan yang lebih indah, kalau dirinya dapat memancarkan banyak energi positif dari dalam diri untuk kehidupan. Hidup akan menjadi lebih mudah, lebih sukses dan lebih mulia kalau kita dapat meningkatkan energi positif dalam diri dan memancarkannya untuk kepentingan orang lain dan kehidupan.

Lalu pertanyaannya adalah apakah sebenarnya yang dimaksud energi positif dalam diri itu ?

Saya mendefinisikan energi positif sukses mulia adalah tindakan-tindakan positif, pekerjaan-pekerjaan positif atau sikap hidup positif yang setidaknya memenuhi karakeristik, disukai oleh pelakunya sendiri (diri kita sendiri), diinginkan oleh orang lain, bermanfaat bagi orang lain dan kehidupan. Energi ini kalau dilepaskan dari diri kita dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan lahiriah dan batiniah bagi dirinya sendiri dan orang lain yang menerimanya. Tindakan, pekerjaan dan sikap positif itu dilakukan dengan ikhlas untuk tujuan mulia kebaikan dan manfaat bagi kehidupan dan alam semesta.

Bagaimana agar kita dapat memilihara dan memancarkan energi positif dari dalam diri kita ? Banyak menghidupkan energi positif dari dalam diri kiita sehingga dapat memancar keluar bagi kehidupan sekitar kita ?. Setidaknya saya ingin berbagai melalui tiga tips sederhana dibawah ini, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kita semua:

1. Meninggalkan Ego Pribadi:

Artinya, bagaimana kita dapat meninggalkan ego pribadi yang berlebihan yang dapat menjadi penghambat bagi tumbuh dan berkembangnya energi positif dari dalam diri kita. Caranya sederhana, mulailah dengan berusaha tidak menjadi manusia yang egoistis, tidak menjadi manusia yang hanya selalu mementingkan kepentingan pribadi, tidak menjadi manusia berusaha memuaskan ego dan nafsu pribadi.

Dengan berusaha meninggalkan ego pribadi yang berlebihan, maka akan terbuka kesempatan untuk memikirkan kepentingan orang lain, peduli terhadap lingkungan dan tidak menjadi manusia serakah yang hanya mementingkan diri sendiri.

2. Berorientasi Memikirkan Orang lain:

Berusaha mengubah pusat hidup kita yang dulunya hanya memikirkan diri sendiri menjadi banyak memikirkan orang lain. Manusia yang hidupnya hanya memikirkan dirinya sendiri, hidupnya kecil dan matinya kecil. Namanya kecil dan ketika mati akan ditelan sejarah begitu saja.

Sebaliknya, manusia yang hidupnya banyak memikirkan orang lain, maka hidupnya besar dan matinya besar. Namanya besar dan meskipun mungkin ia sudah meninggal, namanya tidak pernah mati di hati orang lain sepanjang masa. Banyak contoh mengenai orang-orang besar seperti ini, Mahadma Gandhi, Bunda Therea, Imam Al-Gazali, Budha Gautama, dll.

3. Mengikuti Aturan Hukum Alam:

Mengikuti aturan-aturan hukum alam seperti artinya berusaha menjalani hidup sejati baru mengharapkan konsekuensi logis dari hasil hidup sejati. Sederhanya begini, kalau ingin menjadi orang baik maka berbuatlah bagi kepada orang lain, kalau ingin orang lain menghargai Anda maka berusahalah menghargai orang lain, kalau ingin sukses berusahalah mensukseskan orang lain, kalau ingin menjadi manusia yang berarti berusahalah memberikan arti bagi orang lain, kalau ingin menjadi orang mulia berusahalah memuliakan orang lain. Jangan sampai memurtarbalikkannya, artinya akan melawan hukum alam.

Jadi intinya adalah berdamai dengan hukum alam dan aturan kehidupan dunia ini. Dengan berdamai dan merangkul kehidupan dunia ini, akan lebih memudahkan hidup kita, memberikan banyak manfaat bagi kehidupan orang lain, membahagiakan kehidupan orang lain.

Pada akhirnya kalau kita ingin meningkatkan nilai kehidupan ini, maka brusahalah meningkatkan energi positif yang memancar dari dalam diri kita untuk kehidupan ini. Dengan banyak memancarkan energi positif berupa sikap hidup. Tindakan dan pekerjaan positif, hala ini akan lebih membahagiakan diri kita sendiri dan mendekatkan kita pada kesuksesan hidup dan kemuliaan. Kekhawatiran akan kesulitan rejeki dan ketakutan tentang masa depan akan hilang pada saat hidup lebih banyak kita gunakan untuk melepaskan energi positif dengan membantu kepentingan orang lain

Senin, 08 Maret 2010

Nilai Diri Kita

Pada suatu ketika, di sebuah taman kecil ada seorang kakek. Di dekat kaket tersebut terdapat beberapa anak yang sedang asyik bermain pasir, membentuk lingkaran. Kakek itu lalu menghampiri mereka, dan berkata:
“Siapa diantara kalian yang mau uang Rp. 100.000!!” Semua anak itu terhenti bermain dan serempak mengacungkan tangan sambil memasang muka manis penuh senyum dan harap. Kakek lalu berkata, “Kakek akan memberikan uang ini, setelah kalian semua melihat ini dulu.”

Kakek tersebut lalu meremas-remas uang itu hingga lusuh. Diremasnya terus hingga beberapa saat. Ia lalu kembali bertanya “Siapa yang masih mau dengan uang lusuh ini?” Anak-anak itu tetap bersemangat mengacungkan tangan.
“Tapi,, kalau kakek injak bagaimana? “. Lalu, kakek itu menjatuhkan uang itu ke pasir dan menginjaknya dengan sepatu. Dipijak dan ditekannya dengan keras uang itu hingga kotor. Beberapa saat, Ia lalu mengambil kembali uang itu. Dan kakek kembali bertanya: “Siapa yang masih mau uang ini?”
Tetap saja. Anak-anak itu mengacungkan jari mereka. Bahkan hingga mengundang perhatian setiap orang. Kini hampir semua yang ada di taman itu mengacungkan tangan.

***
Sahabat, cerita di atas sangatlah sederhana. Namun kita dapat belajar sesuatu yang sangat berharga dari cerita itu. Apapun yang dilakukan oleh si Kakek, semua anak akan tetap menginginkan uang itu, Kenapa? karena tindakan kakek itu tak akan mengurangi nilai dari uang yang di hadiahkan. Uang itu tetap berharga Rp. 100.000,-
Sahabat, seringkali, dalam hidup ini, kita merasa lusuh, kotor, tertekan, tidak berarti, terinjak, tak kuasa atas apa yang terjadi pada sekeliling kita, atas segala keputusan yang telah kita ambil, kita merasa rapuh. Kita juga kerap mengeluh atas semua ujian yang di berikan-Nya. Kita seringkali merasa tak berguna, tak berharga di mata orang lain. Kita merasa disepelekan, diacuhkan dan tak dipedulikan oleh keluarga, teman, bahkan oleh lingkungan kita.
Namun, percayalah, apapun yang terjadi, atau bakal terjadi, kita tak akan pernah kehilangan nilai kita di mata Allah. Bagi-Nya, lusuh, kotor, tertekan, ternoda, selalu ada saat untuk ampunan dan maaf.
Kita tetap tak ternilai di mata Allah.
Nilai dari diri kita, tidak timbul dari apa yang kita sandang, atau dari apa yang kita dapat. Nilai diri kita, akan dinilai dari akhlak dan perangai kita. Tingkah laku kita. seberapapun kita diinjak oleh ketidak adilan, kita akan tetap diperebutkan, kalau kita tetap konsisten menjaga sikap kita.
Sahabat, akhlak ialah bunga kehidupan kita. Merupakan seberapa bernilainya manusia. Dengan akhlak, rasa sayang dan senang akan selalu mengikuti kita, dan merupakan modal hidup.
Orang yang tidak mempunyai akhlak, meskipun ia berharta, tidak ada nilainya. Meskipun dia cantik, tapi jika sikapnya buruk dan tiada berakhlak, maka kecantikannya tiada berguna baginya. Begitu pula dengan orang yang berpangkat tinggi, tanpa akhlak, dia menjadi orang yang dibenci.

Kamis, 04 Maret 2010

Kehidupan yang berarti

Jika kemiskinan adalah manusia, maka akan kubunuh ia (Ali Bin Abi Thalib). Kita sangat terpukul, ketika orang – orang miskin berjejer, berjejal-jejal mengantri daging qurban, zakat fitrah di berbagai masjid di sekitar kita. Setiap tahun selalu begitu, ada keinginan kita untuk membantu, namun kesempatan dan kemampuan yang terbatas. Jika demikian, ada langkah – langkah kecil bagi kita untuk melakukannya, mengatasi kemiskinan :

1. Belanja lah di warung – warung kecil
Di mana anda membeli indomie? Di mana anda membeli berbagai kebutuhan hidup anda? Cobalah berbelanja di warung – warung kecil, tak senyaman belanja di supermarket itu pasti, tapi tau kah anda bahwa kita dapat membantu mengatasi kemiskinan dengan berbelanja di warung – warung kecil. Dengan belanja di warung – warung kecil, secara tidak langsung anda akan membantu satu keluarga, satu usaha, satu roda ekonomi berputar. Cobalah….kita pun bisa.

2. Jadilah donatur apa saja
Bayar zakat fitrah itu hanya setahun sekali, tapi cobalah merutinkan infak anda, ada program Gema Infak yang bisa anda ikuti. Tak soal berapa infak yang anda keluarkan, tak jadi masalah selama anda mau berinfak; karena kemiskinan tidak setahun sekali, kemiskinan membuat kita semakin dekat dengan diri kita, keluarga dan tetangga kita. Cobalah….kita pun bisa

3. Jadilah orang tua asuh
Jangan bayangkan memiliki anak asuh itu berarti memerlukan harga yang mahal, sisihkan saja 75 ribu per bulan. Sedikit yang anda sisihkan dari penghasilan anda, akan mencerahkan masa depan anak-anak yang kesulitan sekolah. Misalnya di LAZ TPU Al Mumtaz ada program Anak Asuh, anda bisa memulainya dari sana. Cobalah….kita pun bisa

4. Miliki tabungan/Investasi di BMT
Memiliki tabungan di bank, tentu saja ia. Tapi apakah anda memiliki tabungan di BMT? Ah tentu tak semuanya mengangguk. Jika anda biasa menabung dalam jumlah yang banyak, cobalah sisihkan untuk menabung di BMT, mengapa? Karena uang anda akan lebih berguna dan bernilai di sana. Karena bank pada umumnya meminjamkan dananya untuk pengusaha-pengusaha gede, memiliki jaminan maksimal, sedangkan BMT merupakan penyedia dana bagi usaha-usaha kecil, mikro dan sulit mengakses dana bank. Sehingga dengan menabung di BMT, anda bisa sekaligus membantu pelaku ekonomi mikro melanjutkan usahanya, BMT Cengkareng bisa menjadi partner investasi anda. Cobalah….kita pun bisa (KLIK : http://zarchisme.wordpress.com/tag/untung-investasi-bmt/)

5. Berbagilah Pekerjaan Walaupun Sedikit
Amat beruntung jika anda berwiraswasta dan kemudian berhasil. Dengan itu anda bisa membantu saudara, tetangga dan lain sebagainya untuk mencari nafkah melalui usaha yang anda jalankan. Berbagilah pekerjaan walaupun sedikit, tentu itu akan bermakna bagi orang – orang di sekitar anda yang membutuhkannya.

Jika anda memiliki keterampilan, berbagilah walau sedikit. Keterampilan akan menjadi modal berwiraswasta bagi mereka yang tidak memiliki modal untuk bekerja di berbagai perusahaan dan lain sebagainya. Cobalah….kita pun bisa !! (LAZ TPU Al Mumtaz)

(Terima kasih kepada Penulis tulisan ini, semoga menjadi amal jariyah baginya dan bagi kita yang mengambil hikmahnya,amin)

(Tulisan ini disponsori oleh : TOKO BUKU BAROKAH ILMU di Belakang Masjid Fathullah UIN Jakarta......Rujukan Buku Mahasiswa... )
*********************************

UNDANGAN dari sahabat :

Bagi teman2 alumni & khususnya mahasiswa UIN Jakarta diundang untuk turut bergabung pada "UIN Jakarta Is My Best University" dengan cara klik : http://www.facebook.com/pages/UIN-Jakarta-Is-My-Best-University/309611248691?ref=mf. Jangan lupa untuk undang The UINers lainnya.... :-)

====================
BMT Cengkareng dalam REPUBLIKA :
KLIK http://www.facebook.com/album.php?aid=123508&id=94767802818

BERITA dari BMT Cengkareng :

BMT (Baitul Maal wat Tamwil) merupakan salah satu konsep lembaga keuangan mikro syariah yang memadukan antara aktivitas komersial (Simpanan/Tabungan/Investasi & Pembiayaan modal usaha bagi UKM http://www.facebook.com/Usaha.Kreatif.Muslim) dengan aktivitas Sosial (Santunan anak yatim & Dhuafa, Beasiswa anak Berprestasi, Peduli Bantu Bencana, Pendampingan Managemen UKM, Magang Mahasiswa, dll).

ALHAMDULILLAH, Salah satu misi sosial BMT Cengkareng bisa berjalan secara bertahap, dengan melakukan kegiatan BE-BMT "BERBAGI Buat Mereka Tersenyum" berupa santunan anak2 yatim & Dhuafa secara berkala.

SUBHANALLAH, kegiatan2 ini sepenuhnya didukung oleh donasi dari para DERMAWAN yang tergabung dalam komunitas Fesbuk "PAY" http://www.facebook.com/Pecinta.Anak.Yatim yang tersebar diseluruh penjuru dunia dan kini beranggotakan 31.000+ Dermawan & Calon Dermawan.

Selasa, 02 Maret 2010

Jangan Bersedih, saudaraku......

Betapa tidak, Karena Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat kita. Kesalahan, dosa-dosa yang pernah kita lakukan sebesar,sebanyak apapun, niscaya Allah akan mengampuni kita. Selama kita masih bernafas, sepanjang itu pula kita masih punya kesempatan untuk merayu ampunan Allah dengan taubat dan taat kepada semua syariat diinNya*), dan tidak melakukan larangan diinNya.

Firman Allah, “Katakanlah : “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dia-lah yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.”(QS. Az Zumar:53)

Janganlah bersedih saudaraku, mari mendekatlah kepada Allah, dan dekaplah Islam sebagai satu2nya ajaran yang kita laksanakan, bukan ajaran keduniawiaan yang kita lakukan.

Minggu, 28 Februari 2010

Betapa Miskinnya Kita

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orangbisa sangat miskin.
Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?"
"Wah, sangat luar biasa Ayah"
"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.
"Oh iya" kata anaknya
"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.
Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa :


Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.
Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.
Kita memiliki pagar sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.
Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.
Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."



Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.
Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."



Pesan Moral:

Sebenarnya...
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya.
Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.
Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.
Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita
daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.
........................................................................................

Senin, 15 Februari 2010

Katanya, Kasih Sayang

Assalamu`alaikum Wr Wb

Alhamdulillahirrabbil `alamin, Segala puji hanya teruntuk Alloh SWT saja yang mempunyai Kasih Sayang yang Luar Biasa. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasululloh SAW yang telah mengajarkan kasih sayang kepada keluarga para sahabat dan menyebarkan agama kasih sayang, Islam rahmatan lil `alamin. Terlimpah ruah juga kepada umatnya yang senantiasa menyanyangi dan mengidolakan beliau ketika hidup di dunia ini hingga akhirnya nanti.

“ Say….aku mau ngasih sesuatu buatmu nih”
“Apaan cinta…..?”
“Tutup dulu matanya ya…………taraaaaaaa………………” (sebungkus coklat silver queen)
“Wuaaahhhhhh……makasih cintaaaaa………”

Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya. Pada masa kini, hari raya ini berkembang bukan hanya para orang yang memadu kasih, tapi pada sahabat dan teman dekat. Namun mayoritas yang merayakannya adalah orang yang sedang jatuh cinta. Terutama dijadikan sebagai momen untuk “menembak” sasaran cinta. Ini pun saat ini dianut dan semakin meluas di kalangan muda-mudi di negeri ini, yang mayoritas memeluk agama Islam. Ketika hari tersebut ada yang memberikan coklat kepada kekasihnya atau kado spesial lainnya.

Trus sebetulnya bagaimanakan kejadian Hari Valentine itu ???

Hal ini penting untuk kita ketahui bersama agar setiap kita dan para pemuda serta remaja mengetahui sehingga tidak menjerumuskan dirinya pada prinsip hanya asal ikut (generasi pengekor trend) pun juga para pengikut “mahdzab mayoritas”

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).

Nah permasalahannya adalah banyak kalangan dari non muslim kemudian mengaitkan peristiwa tersebut dengan Hari kasih sayang. The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas: http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan (menyelingkuhi Alloh).
2. Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nasrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
3. Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nasrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
4. Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Mari sejenak kita liat Bagaimana Al Qur`an berbicara atas masalah ini. Dalam surat Al Baqoroh ayat 120, Alloh SWT berfirman :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu (orang muslim) hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa mereka (Yahudi dan Nasrani) tidak akan pernah senang jika Islam ini menjadi agama terbesar. Oleh karenanya, mereka mempunyai pemikiran yang sama untuk Bagaimana membuat Islam ini tidak berkembang dan berupaya mengkampanyekan bahwa umat Islam yang sesungguhnya adalah orang-orang yang taat beribadah di masjid-masjid saja. Nha, sekarang Bisa kita liat siapakah yang sering taat beribadah di masjid-masjid, Ya jawabannya adalah orang tua. Bahkan orang tua yang sudah “mambu lemah” giginya saja sudah tidak lengkap, beridirinya saja sudah tidak kokoh bahasa ekstrim nya adalah tinggal menunggu Malaikat Pencabut Nyawa saja.
Upaya-upaya orang Nasrani di negeri ini sudah nampak dan nyata di sekelilingi kita. Pun juga pada saat hari Valentine ini, karena juga budaya mereka. Mulai mengadakan event besar-besaran yang dikhususkan untuk anak-anak muda hingga tradisi mencari pasangan dengan aktivitas Pacaran. Bahkan di kota Jogjakarta sendiri ada event “1000 serangan” bertajuk Valentine Day.

Pertanyaannya adalah apakah Berkasih sayang harus dengan Pacaran ???
Sekali lagi saya ulang,
Apakah Pacaran satu-satunya jalan untuk berkasih sayang ???
Dan apakah kasih sayang kudu dengan memberikan sebungkus coklat ???

Islam adalah agama kasih sayang. Dan kasih sayangnya islam ini tidak hanya kepada lain jenis dan sesama manusia. Tetapi Islam menuai kasih sayang dari diri sendiri sampai pada alam semesta. Mari kita cek sejenak, apakah ketika kita sudah melakukan kasih sayang kepada manusia, kita juga berkasih sayang kepada hewan, tumbuhan dan makhluk Alloh yang lain ???

Nih simak lagunya bang RAIHAN yang berjudul Kasih Sayang :

Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Dari kasih timbul simpati
Dengan sayang ada persaudaraan
Kerana kasih ingin berbakti
Saling sayang maaf memaafkan
Kasih sayang itu baja
Kasih sayang penyubur jiwa
Kasih sayang itu penawar
Penguat cinta penghapus duka
Kasih manusia sering bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih tuhan tiada bertepi
Sayang tuhan janjinya pasti
Tanpa kasih sayang tuhan tiada simpati tiada persaudaraan
tanpa kasih sayang tuhan tiada bakti tiada kemaafan
Kasih sayang itu titi
Kasih sayang penghubung hati
Kasih sayang itu tali
Kasih sayang pengikat diri
Kasih sayang Pada semua
Kasih sayang Sesame kita
Kasih sayang ……. Ooohhhh dunia
Moga selamat di akhirat sana

Saya mendapat informasi dari media massa, bahwa kebanyakan orang mengatasnamakan KASIH SAYANG tetapi sesungguhnya adalah KASIH SETAN. Betapa tidak, berapa banyak kaum muda di negeri ini yang melampiaskan hawa nafsunya dengan dalih kasih sayang hingga akhirnya bergelar MBA (married because accident). Awalnya cuma bercanda main kata-kata manis dan sayang, terus ngajak janjian, karena nampkanya ada kecocokan (walopun dicocok-cocokan) sampai dibela-belain datang ke majelis tukang ramal langsung deh “Yuk kita Pacaran…..”

Nah kalau udah begitu ada semacam rasa bangga dalam dirinya, “hore….aku laku” (kata si wanitanya), “Asyik ….. aku bisa menaklukkan hati seorang cewek” (kata si laki-lakinya) Setelah itu, karena resmi udah jadian, dengan berkedok menyelami karakter masing-masing, mulailah aktivitas runtang-runtung, ngalor-ngidul, bocengan dengan gaya “nylurit”, menunjukkan kemesraan di mata orang lain, mengumbar keharmonisan ketika berjalan padahal mereka baru dalam tahap perkenalan. Yang lebih parah lagi adalah ketika sudah mengucapkan, “Say….engkaulah pujaan hatiku, aku rela apapun yang engkau mau” wis..wis...wis.. gak usah dibayangin yang macam2 …. Mari kita beristighfar ……

“Wah..enggak kok mas, lha kan Pacaran malah nambah semangat belajar, jadi bikin hidup lebih hidup”

Yes, alasan anda benar. Tetapi pada saat hubungan baik-baik saja gak ada masalah bisa jadi pacaran akan menambah semangat dalam belajar –semangat utk ke sekolah karena bisa ketemu si doi- Ataupun bisa bikin hidup lebih hidup karena hidup ini terasa nyaman, tentram kalau ada dia.

Weit`s…hati-hati kalau sudah begini…sesungguhnya kenyamanan dan ketentraman hanyalah dari Alloh semata bukan dari dunia. Inga` …inga`….Alloh itu gak mau diselingkuhin alias di dua-in. Ya terkadang semua berjalan dengan lancar ketika memang tidak ada masalah selama pacaran. Tetapi Apa yang terjadi kemudian ketika sudah timbul permasalahan ?? jawabannya macem-macem mulai dari bunuh diri hingga lari ke dukun bayi. Iya engga` ??? Perlu diingat dan dicatat, sudah menjadi rumus pasti bahwa dalam berhubungan pasti ada masalah, karena setiap manusia walaupun kembar sekalipun pasti ada perbedaan karakter atau pola pikir.

Wes pokokmen apapun alasannya kalau yang namanya pacaran itu gak ada jaminannya bahwa setiap hubungan yang tidak dijalin sebuah ikatan akan berjalan hingga sampai pada tahap pernikahan. Karena akadnya cuma untuk memahami karakter masing-masing. Kalau cocok ya lanjut kalau tidak ya cari lagi. Kalau pun ada sampai pernikahan, umur pernikahannya bisa dihitung dengan hari atau bulan (Contohnya gaya hidup selebritis negeri ini). Kalaupun masih ada yang langgeng sampai mati itu pun hanya 1 dari 1000.

Bisa jadi analogi ini cocok untuk menggambarkan orang yang sedang pacaran, atau bagi anda yang mau pacaran. Yang harus kita sepakati terlebih dahulu adalah bahwa Jodoh itu adalah misteri Illahi. Gak ada satu pun orang yang tahu siapakah jodoh kita. Kalau kita ada niat untuk berpacaran dengan kedok memahami karakter jodoh yang kita pilih, itu sama saja dengan barang dagangan yang diobral di pinggir jalan. Kita bebas memilih, memegang, mencoba dan kalau tidak cocok dengan warna, ukuran dan modelnya kita bisa buang ato gak jadi beli. Nampaknya akan berbeda dengan barang yang di pajang dietalase pertokoan, supermarket atau mall. Dia setiap saat dibersihkan, dipantau, bahkan untuk melihatnya saja calon pembeli harus bilang ke pramuniaganya alias gak boleh asal ngambil. Inilah sesungguhnya jodoh yang menjadi pilihan kita. Wanita yang tumbuh dalam lingkungan Islami, dibina secara Islami dan nampak aura wanita sholehahnya alias Islamic inner beautynya. Mari kita lihat, mahal mana harganya barang obral dengan barang etalase ??? Yo yes no, jelas-jelas mahal yang di etalase. Barang obral sering kali sudah murah, kualitasnya gak garansi alias tanggung sendiri. Itulah gambaran aktivitas Pacaran kawan !!! Sudah gak Islami (nanggung dosa) plus gak sesuai dihati.

Gimana mas dab, mbak, diajeng, boz, masih mau milih BARANG OBRAL-AN atau BARANG ETALASE-AN ??? tentukan pilihanmu !!! dan barang yang sudah dibeli tidak boleh ditukarkan atau menanggung aib kalau dikembalikan…

Bagaimana Islam memandang permasalahan ini ?

Hanya satu saja Islam memberikan solusi terhadap permasalahan ini. Satu-satunya jalan untuk melegalkan sebuah hubungan adalah dengan mengikat hubungan melalui pernikahan. Pernikahan yang tidak dimulai dengan aktivitas pacaran.

Saat ini terimalah rasa kasih sayangku padamu,
Kasih sayang ini yang akan mengumpulkan saat di surgaNya kelak, besok janjian ya mau pake batik atau seragam apa ? mari kita persiapkan sekarang.....

“Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum[476]. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang [477], (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan[478], kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

Keterangan :
[476]. Salaamun 'alikum artinya mudah-mudahan Allah melimpahkan kesejahteraan atas kamu.
[477]. Maksudnya: Allah telah berjanji sebagai kemurahan-Nya akan melimpahkan rahmat kepada mahluk-Nya.
[478] Maksudnya ialah:
1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih dahulu.
2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak.
3. Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat marah atau karena dorongan hawa nafsu.

Woke dueehhh…. bisa jadi tulisan ini tiada artinya jika dibandingkan dengan event-event heboh dari mereka. Tetapi saya berkeyakinan bahwa apapun yang tertuang indah dalam tulisan ini Insya Alloh akan dapat menyelamatkan generasi muda dimasa yang akan datang sebagai langkah pembentukan peradaban Islam yang akan dimenangkanNya.

Yes, Alloh sudah berjanji bahwa agama Islam ini adalah agama yang akan direstuiNya sebagai agama yang paling benar (QS 5:3) sehingga kalaulah hari ini bisa jadi kesan yang muncul Islam ini terbelakang, islam tertinggal, islam kuno bin jadul, islam gak bisa mengikuti trend itu hanyalah tuduhan-tuduhan yang akan menjerumuskan kita agar mau mengikuti, mengekor, asal ikut, asal jumlah mayoritas tanpa memikirkan apa sebenarnya dibalik trend tersebut.

So, Say ……
Valentine Day ???
No Way !!!

Senin, 08 Februari 2010

Allah Memberi Kekayaan Sesuai Keadilan-Nya

Berikut adalah tafsir surat Asy Syuraa ayat 27 tentang keadilan Allah dalam memberikan rizki dan kekayaan. Semoga bermanfaat.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27)

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Seandainya Allah memberi hamba tersebut rizki lebih dari yang mereka butuh , tentu mereka akan melampaui batas, berlaku kurang ajar satu dan lainnya, serta akan bertingkah sombong.”

Selanjutnya Ibnu Katsir menjelaskan, “Akan tetapi Allah memberi rizki pada mereka sesuai dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka. Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya.”[1]

Dalam sebuah hadits disebutkan,

إن من عبادى من لا يصلح إيمانه إلا بالغنى ولو أفقرته لكفر، وإن من عبادى من لا يصلح إيمانه إلا الفقر ولو أغنيته لكفر

“Sesungguhnya di antara hamba-Ku, keimanan barulah menjadi baik jika Allah memberikan kekayaan padanya. Seandainya Allah membuat ia miskin, tentu ia akan kufur. Dan di antara hamba-Ku, keimanan barulah baik jika Allah memberikan kemiskinan padanya. Seandainya Allah membuat ia kaya, tentu ia akan kufur”.[2] Hadits ini dinilai dho’if (lemah), namun maknanya adalah shahih karena memiliki dasar shahih dari surat Asy Syuraa ayat 27.

Jumat, 05 Februari 2010

KEKEUATAN SENYUMAN

Setiap dari Anda ketika bertemu seseorang pasti akan lebih menyukai orang yg tersenyum kepada Anda dibanding yg bermuka ’masam’....kayak buah aja pake ”masam” segala :)

Dale Carnegie di tahun 30-an sudah sering mengadakan kursus-kursus pengembangan diri. Dan disalah satu pelajaran kursus, beliau meminta ribuan orang pebisnis untuk ”tersenyum” pada setiap jamnya ketika bertemu seseorang apapun kondisinya, kemudian peserta diminta menyampaikan hasilnya. Bagaimana hasilnya? Mari kita lihat....Salah satu peserta kursus bernama William B. Steindhart dari New York bercerita melalui sebuah suratnya.......

”Saya sudah berumah tangga selama lebih dari ’delapan belas tahun’, dan selama waktu itu, saya jarang sekali tersenyum pada istri saya, atau berbicara dua lusin kata padanya, mulai dari saya bangun sampai saya berangkat untuk bisnis. Saya adalah salah satu ’penggerutu terburuk’ yang pernah berjalan di Broadway.

”Ketika Anda meminta saya untuk berbicara tentang pengalaman saya sendiri dengan senyuman, saya pikir saya akan mencobanya selama seminggu. Maka esok paginya, ketika saya menyisir rambut, saya memandang wajah saya yang muram di cermin, dan berkata pada diri saya,”Bill Anda akan menghapus kesuraman milik Anda ini, hari ini. Anda akan tersenyum. Dan Anda akan memulainya saat ini. ’Begitu saya duduk bersantap pagi, saya menyapa istri saya dengan ”Selamat pagi, sayang,’ dan tersenyum ketika mengucapkannya.

Anda memperingatkan saya bahwa istri saya mungkin ’tercengang’. Nah, Anda meremehkan reaksinya. Dia...kebingungan. Dia terkejut. Saya sampaikan kepadanya, bahwa untuk selanjutnya dia bisa mengharapkan ’sikap ini’ sebagai peristiwa tetap, dan saya terus melakukannya setiap pagi.

”Perubahan sikap saya ini membawa lebih banyak kebahagiaan dalam rumah tangga kami, dalam dua bulan sejak saya memulainya, dibandingkan tahun lalu.”

”Begitu saya berangkat ke kantor, saya menyapa operator lift di apartemen kami dengan ’Selamat pagi’ dan seulas senyuman. Saya menyapa penjaga pintu dengan senyuman. Saya tersenyum pada kasir yang berada dikios jalan saat saya minta uang kembalian. Ketika saya berdiri dilantai bursa saham, saya tersenyum pada orang-orang yang hingga kini belum pernah melihat saya tersenyum sebelumnya.

”Saya segera menjadi tahu bahwa setiap orang akan membalas senyum saya. Saya memperlakukan mereka yang datang pada saya membawa keluhan dan masalah, dengan sekiap riang. Saya tersenyum tatkala saya mendengarkan mereka, dan saya jadi tahu bahwa ternyata jalan keluarnya dicapai dengan lebih mudah. Saya menjadi tahu bahwa senyuman telah memberi saya dolar...dolar....dolar yang banyak setiap harinya.
”Saya berbagi kantor denga seorang pialang saham lain. Salah satu dari pegawainya adalah seorang anak muda yang menyenangkan, dan saya sangat senang dengan hasil yang saya peroleh dari filsafat saya yang baru dalam hubungan manusia, filsafat ini saya sampaikan padanya baru-baru ini. Kemudian dia mengakui bahwa pada saat pertama kali saya datang untuk berbagi kantor dengan perusahaannya, dia melihat saya sebagai penggerutu yang parah – dan hanya baru-baru ini saja dia mengubah pendapatnya tentang saya. Dia bilang saya ”benar-benar manusia” apabila saya tersenyum.

"Senyum adalah IBADAH...benar2 banyak sekali hikmahnya bagi yang melakukan"
Bagaimana kisah diatas menarik bukan ??? Tapi akan lebih bermanfaat ketika Saya dan Anda berusaha melakukannya. Anda tidak ingin tersenyum dengan 1001 alasan??? Mengapa? Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, paksa diri Anda untuk tersenyum. Kedua, kalau Anda seorang diri, paksa diri Anda untuk bersiul atau mendendangkan sebuah nyanyian ceria. Bersikaplah seolah-olah Anda selalu bahagia dalam kondisi apapun juga....tapi tersenyumlah disaat yang TEPAT bukan asal senyam-senyum sendiri.... :D

Senin, 18 Januari 2010

Lihatlah Orang di Bawahmu dalam Masalah Harta

Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.

Betapa banyak orang yang terkesima dengan kilauan harta orang lain. Tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Jika sudah mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus mendapatkan yang lebih. Jika baru mendapatkan motor, dia ingin mendapatkan mobil kijang. Jika sudah memiliki mobil kijang, dia ingin mendapatkan mobil sedan. Dan seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak manusia yang tidak pernah puas.

Melihat Orang Di Bawah Kita dalam Hal Harta dan Dunia

Sikap seorang muslim yang benar, hendaklah dia selalu melihat orang di bawahnya dalam masalah harta dan dunia. Betapa banyak orang di bawah kita berada di bawah garis kemiskinan, untuk makan sehari-hari saja mesti mencari utang sana-sini, dan masih banyak di antara mereka keadaan ekonominya jauh di bawah kita. Seharusnya seorang muslim memperhatikan petuah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal ini.
Suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan nasehat kepada Abu Dzar. Abu Dzar berkata,

أَمَرَنِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ أَمَرَنِي بِحُبِّ الْمَسَاكِينِ وَالدُّنُوِّ مِنْهُمْ وَأَمَرَنِي أَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ دُونِي وَلَا أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِي

“Kekasihku yakni Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah tujuh perkara padaku, (di antaranya): [1] Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka, [2] beliau memerintahkanku agar melihat orang yang berada di bawahku (dalam masalah harta dan dunia), juga supaya aku tidak memperhatikan orang yang berada di atasku. ...” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا نظر أحدكم إلى من فضل عليه في المال والخلق فلينظر إلى من هو أسفل منه

“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang yang memiliki kelebihan harta dan bentuk (rupa) [al kholq], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Hajar mengatakan, “Yang dimaksud dengan al khalq adalah bentuk tubuh. Juga termasuk di dalamnya adalah anak-anak, pengikut dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kenikmatan duniawi.” (Fathul Bari, 11/32)

Agar Tidak Memandang Remeh Nikmat Allah

Dengan memiliki sifat yang mulia ini yaitu selalu memandang orang di bawahnya dalam masalah dunia, seseorang akan merealisasikan syukur dengan sebenarnya.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

انظروا إلى من هو أسفل منكم ولا تنظروا إلى من هو فوقكم ، فهو أجدر أن لا تزدروا نعمة الله عليكم

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Al Munawi –rahimahullah- mengatakan,
“Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih. Cara mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semcam ini, seseorang akan ridho dan bersyukur, juga rasa tamaknya (terhadap harta dan dunia) akan berkurang. Jika seseorang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat Allah padanya.”

Itulah yang akan membuat seseorang tidak memandang remeh nikmat Allah karena dia selalu memandang orang di bawahnya dalam masalah harta dan dunia. Ketika dia melihat juragan minyak yang memiliki rumah mewah dalam hatinya mungkin terbetik, “Rumahku masih kalah dari rumah juragan minyak itu.” Namun ketika dia memandang pada orang lain di bawahnya, dia berkata, “Ternyata rumah tetangga dibanding dengan rumahku, masih lebih bagus rumahku.” Dengan dia memandang orang di bawahnya, dia tidak akan menganggap remeh nikmat yang Allah berikan. Bahkan dia akan mensyukuri nikmat tersebut karena dia melihat masih banyak orang yang tertinggal jauh darinya.

Berbeda dengan orang yang satu ini. Ketika dia melihat saudaranya memiliki Blacberry, dia merasa ponselnya masih sangat tertinggal jauh dari temannya tersebut. Akhirnya yang ada pada dirinya adalah kurang mensyukuri nikmat, menganggap bahwa nikmat tersebut masih sedikit, bahkan selalu ada hasad (dengki) yang berakibat dia akan memusuhi dan membenci temannya tadi. Padahal masih banyak orang di bawah dirinya yang memiliki ponsel dengan kualitas yang jauh lebih rendah. Inilah cara pandang yang keliru. Namun inilah yang banyak menimpa kebanyakan orang saat ini.

Dalam Masalah Agama dan Akhirat, Hendaklah Seseorang Melihat Orang Di Atasnya

Dalam masalah agama, berkebalikan dengan masalah materi dan dunia. Hendaklah seseorang dalam masalah agama dan akhirat selalu memandang orang yang berada di atasnya. Haruslah seseorang memandang bahwa amalan sholeh yang dia lakukan masih kalah jauhnya dibanding para Nabi, shidiqn, syuhada’ dan orang-orang sholeh. Para salafush sholeh sangat bersemangat sekali dalam kebaikan, dalam amalan shalat, puasa, sedekah, membaca Al Qur’an, menuntut ilmu dan amalan lainnya. Haruslah setiap orang memiliki cara pandang semacam ini dalam masalah agama, ketaatan, pendekatan diri pada Allah, juga dalam meraih pahala dan surga. Sikap yang benar, hendaklah seseorang berusaha melakukan kebaikan sebagaimana yang salafush sholeh lakukan. Inilah yang dinamakan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dalam masalah berlomba-lomba untuk meraih kenikmatan surga, Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ (22) عَلَى الْأَرَائِكِ يَنْظُرُونَ (23) تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ (24) يُسْقَوْنَ مِنْ رَحِيقٍ مَخْتُومٍ (25) خِتَامُهُ مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ (26)

“Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni'matan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh keni'matan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthaffifin: 22-26)

Al Qurtubhi mengatakan, “Berlomba-lombalah di dunia dalam melakukan amalan shalih.” (At Tadzkiroh Lil Qurtubhi, hal. 578)
Dalam ayat lainnya, Allah Ta’ala juga berfirman,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا

“Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al Ma’idah: 48)

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imron: 133)

Inilah yang dilakukan oleh para salafush sholeh, mereka selalu berlomba-lomba dalam kebaikan sebagaimana dapat dilihat dari perkataan mereka berikut ini yang disebutkan oleh Ibnu Rojab –rahimahullah-. Berikut sebagian perkatan mereka.
Al Hasan Al Bashri mengatakan,

إذا رأيت الرجل ينافسك في الدنيا فنافسه في الآخرة

“Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.”

Rabu, 13 Januari 2010

Pakaian Kebahagiaan

Suatu ketika, tersebutlah seorang raja yang kaya raya. Kekayaannya sangat melimpah. Emas, permata, berlian, dan semua batu berharga telah menjadi miliknya. Tanah kekuasaannya, meluas hingga sejauh mata memandang. Puluhan istana, dan ratusan pelayan siap menjadi hambanya.

Karena ia memerintah dengan tangan besi, apapun yang diinginkannya hampir selalu diraihnya. Namun, semua itu tak membuatnya merasa cukup. Ia selalu merasa kekurangan. Tidurnya tak nyenyak, hatinya selalu merasa tak bahagia. Hidupnya, dirasa sangatlah menyedihkan.

Suatu hari, dipanggillah salah seorang prajurit tebaiknya. Sang Raja lalu berkata, “Aku telah punya banyak harta. Namun, aku tak pernah merasa bahagia. Karena itu”, ujar sang raja, “aku akan memerintahkanmu untuk memenuhi keinginanku.” Pergilah kau ke seluruh penjuru negeri, dari pelosok ke pelosok, dan temukan orang yang paling berbahagia di negeri ini. Lalu, bawakan pakaiannya kepadaku.”

“Carilah hingga ujung-ujung cakrawala dan buana. Jika aku bisa mendapatkan pakaian itu, tentu, aku akan dapat merasa bahagia setiap hari. Aku tentu akan dapat membahagiakan diriku dengan pakaian itu. Temukan sampai dapat! ” perintah sang Raja kepada prajuritnya. “Dan aku tidak mau kau kembali tanpa pakaian itu. Atau, kepalamu akan kupenggal !!”

Mendengar titah sang Raja, prajurit itu pun segera beranjak. Disiapkannya ratusan pasukan untuk menunaikan tugas. Berangkatlah mereka mencari benda itu. Mereka pergi selama berbulan-bulan, menyusuri setiap penjuru negeri. Seluas cakrawala, hingga ke ujung-ujung buana, seperti perintah Raja. Di telitinya setiap kampung dan desa, untuk mencari orang yang paling berbahagia, dan mengambil pakaiannya.

Sang Raja pun mulai tak sabar menunggu. Dia terus menunggu, dan menunggu hingga jemu. Akhirnya, setelah berbulan-bulan pencarian, prajurit itu kembali. Ah, dia berjalan tertunduk, merangkak dengan tangan dan kaki di lantai, tampak seperti sedang memohon ampun pada Raja. Amarah Sang Raja mulai muncul, saat prajurit itu datang dengan tangan hampa.

“Kemari cepat!!. “Kau punya waktu 10 hitungan sebelum kepalamu di penggal. Jelaskan padaku mengapa kau melanggar perintahku. Mana pakaian kebahagiaan itu!” gurat-gurat kemarahan sang Raja tampak memuncak. Dengan airmata berlinang, dan badan bergetar, perlahan prajurit itu mulai angkat bicara. “Duli tuanku, aku telah memenuhi perintahmu. Aku telah menyusuri penjuru negeri, seluas cakrawala, hingga ke ujung-ujung buana, untuk mencari orang yang paling berbahagia. Akupun telah berhasil menemukannya.”

Kemudian, sang Raja kembali bertanya, “Lalu, mengapa tak kau bawa pakaian kebahagiaan yang dimilikinya?”
Prajurit itu menjawab, “Ampun beribu ampun, duli tuanku, orang yang paling berbahagia itu, TIDAK mempunyai pakaian yang bernama kebahagiaan.”


Teman,,, bisa jadi, memang tak ada pakaian yang bernama kebahagiaan. Sebab, kebahagiaan, seringkali memang tak membutuhkan apapun, kecuali perasaan itu sendiri. Rasa itu hadir, dalam bentuk-bentuk yang sederhana, dan dalam wujud-wujud yang bersahaja.

Seringkali memang, kebahagiaan tak di temukan dalam gemerlap harta dan permata. Seringkali memang, kebahagiaan, tak hadir dalam indahnya istana-istana megah. Dan ya, kebahagiaan, seringkali memang tak selalu ada pada besarnya penghasilan kita, mewahnya rumah kita, gemerlap lampu kristal yang kita miliki, dan indahnya jalinan sutra yang kita sandang.

Seringkali malah, kebahagiaan hadir pada kesederhanaan, pada kebersahajaan. Seringkali rasa itu muncul pada rumah-rumah kecil yang orang-orang di dalamnya mau mensyukuri keberadaan rumah itu. Seringkali, kebahagiaan itu hadir, pada jalin-jemalin syukur yang tak henti terpanjatkan pada Ilahi.

Sebab, kebahagiaan itu memang adanya di hati, di dalam kalbu ini. Kebahagiaan, tak berada jauh dari kita, asalkan kita mau menjumpainya. Ya, asalkan kita mau mensyukuri apa yang kita punyai, dan apa yang kita miliki. Adakah “pakaian-pakaian kebahagiaan” itu telah Anda sandang dalam hati? Temukan itu dalam diri.

Cinta Bukan Sejuta Kata...

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.

“Ini untuk ayah,” kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.

“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.

Disadur dari: Ana Lucia, A Little Girl and The Golden Box
(motivation-live.blogspot.com)

Semoga Bermanfaat !

Selasa, 12 Januari 2010

Pemuda Bangkitlah! Islam Merindukanmu!

gkitlah! Islam Merindukanmu!


Pemuda Islam adalah pemuda harapan
Yang dengan tangannya lahir sebuah kejayaan
Menapak kehidupan dengan cahaya iman
Bergerak ke depan raih kebangkitan islam

Kita adalah singa-singa Ar-rohman
Hancur binasa musuh berbisa
Kita pejuang pembela kebenaran
Lepas belenggu runtuhkan angkara murka

Semangatmu bagai api menyala
Tergugahlah jiwa tuk turut berjuang
Pandangan matamu tebarkan cahaya
Hapus angan-angan raih kemenangan..raih kemenangan

Bangkitlah hai pemuda Islam
Kau tunas harapan penuh penantian
Wujudkanlah cita dan impian
dengan kekuatan kita kan berjaya

Bergerak ke depan raih kemenangan..
raih kemenangan..raih kemenangan!

- Ar Ruhul Jadid-

Syabab.Com - Pemuda memegang peranan penting dalam hampir setiap perjuangan meraih cita-cita. Dalam sejarah da’wah Islam, pemuda memegang peranan yang sangat penting. Para Nabi dan Rosul diutus Allah untuk menyampaikan ajaran agama terpilih dari kalangan pemuda yang rata-rata berusia sekitar empat puluh tahunan. Dalam alQuran terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Rosulullah Muhammad Saw ketika diangkat menjadi rosul berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang merupakan generasi pertama, kebanyakan juga dari kalangan pemuda bahkan ada yang masih anak-anak. Mereka dibina oleh rosulullah setiap hari di Daarul Arqam. Diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda ketika itu keduanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al Arqam bin Abi al Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14) yang kelak menjadi salah satu ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17) yang kelak menjadi panglima perang yang menundukkan Persia, Jafar bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Ubaidah Ibnul Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash Shidiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al Harits, yang paling tua diantara semua sahabat yang berusia 50 tahun.

Pemuda gagah berani yang hidupnya didedikasikan hanya untuk kejayaan Islam seperti inilah yang sanggup memikul beban da’wah dan bersedia berkorban serta menghadapi berbagai siksaan dengan penuh kesabaran. Mereka mendapatkan kebaikan, rahmat dan ampunan dari Allah. Mereka inilah yang disebut dengan orang muflih (beruntung).

Umat Islam saat ini masih dililit sejumlah permasalahan krusiall yang bisa menggiring umat menjadi pecundang sejati di era global. Di antaranya masalah kemiskinan. Kalau kita sejajarkan negiri-negiri Islam dari Maroko hingga Indonesia, umumnya masih dibelit kemiskinan yang bersifat struktural dan kultural sekaligus.

Apalagi kalau kita tukikan pandangan ke negara-negara Afrika dan Asia Selatan, maka angka kemiskinan makin membuncah. Sebutlah negara-negara seperti Nigeria, Sudan, Ethiopia, Senegal, Chad, atau Pantai Gading yang mayoritas Muslim, ternyata masih dibelit kemiskinan akut. Kematian akibat kekuragan gizi alias kelaparan masih menjadi pamandangan biasa di benua hitam. Begitu pula di Asia Selatan. Gejala serupa juga melanda Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Umat Islam juga masih dibelit korupsi. Di antara problem krusial yang menyebabkan keterbelakangan umat Islam adalah korupsi. Korupsi memang gejala mondial, seiring dengan perkembangan kapitalisme yang merusak, tetapi korupsi di negiri-negiri Muslim betul-betul telah bersifat destruktif. Ironisnya, terjadi pula resistensi atas gerakan antikorupsi.

Problem lainnya berkaitan dengan sektor pendidikan dan kesehatan yang masih parah. Secara umum negiri-negiri Muslim tergolong sedang berkembang. Secara geografis, umumnya terletak di Afrika dan Asia. Tingkat pendidikan masih memprihatinkan. Masih banyak yang buta huruf. Angka partisipasi di dalam pendidikan masih rendah. Sulit bagi mereka bicara tantangan global, ketika sebagian besar mereka masih sibuk dengan urusan perut.

Di bidang kesehatan, negiri-negiri Muslim juga masih dibelit berbagai macam penyakit menular. Sementara pemerintahnya yang memiliki anggaran terbatas tidak berdaya. Apalagi sebagiannya hilang di meja-meja birokrasi. Jadi penyebab lainnya, ketidakmampuan menangani atau mengelola sektor kesehatan. Manajemen korup menyebabkan anggaran yang dialokasikan bagi peningkatan kesejahteraan warga menjadi hilang begitu saja.

Konflik yang berkepanjangan di negiri-negiri Muslim juga problem tersendiri. Secara umum, ini merupakan global paradox, sebagaimana dikatakan John Naisbit dan Patricia Aburden (1990), namun intensitas konflik di negiri-negiri Muslim sangat tidak masuk akal. Sering konflik itu terjadi antara umat Islam sendiri. Kondisi paling memperihatinkan tentu gejala terorisme. berbagai konflik yang terjadi di sejumlah negara berpenduduk mayoritas Islam lebih banyak dipicu oleh faktor eksternal ketimbang internal di antara umat Muslim di negara-negara tersebut.

Terkait dengan faktor eksternal tersebut, ulama terkemuka Suriah sekaligus pemikir Islam yang buku-bukunya menjadi bacaan wajib di berbagai negara, Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili, menegaskan, selama 14 abad negara-negara Arab hidup dalam damai. ”Sejak Amerika Serikat datang dan menanamkan pengaruhnya, justru terjadi perpecahan di negara-negara Arab,”

Bila kejayaan Islam masa lalu muncul karena da’wah Islam yang banyak ditopang oleh para pemuda Islam yang memiliki sikap perjuangan yang gigih, sanggup menyisihkan waktunya siang malam demi perjuangan Islam, maka demikian juga dengan masa depan Islam. Sunnatullah tidak berubah. Siapa yang unggul maka dialah yang memimpin. Umat Islam di masa lalu terutama para pemudanya unggul karena mereka memeluk Islam secara kaffah, lurus aqidahnya dan taat pada syariat.

Untuk membangkitkan umat, diperlukan pemuda-pemuda yang mau bergerak secara ikhlas dan sungguh-sungguh untuk meraih kembali kejayaan Islam. Pemuda yang dibutuhkan adalah para pemuda Islam sekualitas para sahabat yang memiliki tauhid yang lurus, keberanian menegakkan kebenaran serta memiliki ketaatan pada Islam. Dengan dorongan peran pemuda inilah maka perjuangan penegakan kembali aturan Allah di muka bumi ini akan berlangsung dengan giat sehingga Islam kembali tegak..

Yakinlah pada diri kita bahwa kita mampu menjadi pribadi-pribadi muslim yang tangguh dan berpengaruh seperti Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi’I dll. Insya Allah dengan izin Allah kita akan bisa menjadi seperti mereka asal kita mau serta diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh.

Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan proses perubahan. Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, idealis dan memiliki keberanian serta menjadi inspirator dengan gagasan dan tuntutannya. Ummat Islam saat ini sedang menantikan siapa yang akan mengembalikan bangunannya kembali, mengeluarkan mereka dari kejahiliahan, dan menyelesaikan problem-problem keumatan. Bukan hanya ulama, umara, politisi atau pengusaha yang mampu mengatasi problematika umat, tapi juga pemuda memiliki peran yang lebih penting. Dengan segala potensi yang dimilikinya, pemudalah yang diharapkan mampu menyelesaikan problematika umat.

Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa di masa berikutnya. generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya. Pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.

Ssehingga kita menyadari bahwa masa depan islam terletak diatas pundak para pemudanya. Merekalah yang memegang kendali bahtera islam. Kemanapun mereka mau, maka kesanalah bahtera itu melaju. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kebangkitan islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda, dengan syarat mereka mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa mereka, niscaya tragedi kebangkitan islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini, akibatnya sekularisme seperti di Turki akan terulang-ulang lagi di negeri-negeri Islam. Maka, lahirlah Ataturk-Ataturk baru yang mengagumi Barat beserta aturannya.

Minggu, 03 Januari 2010

Ikhwan Sejati

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya:
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapidari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya….
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakankebenaran…..
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa …
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…….
Setelah itu, ia kembali bertanya…” Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,Ibu ?”Sang Ibu memberinya buku dan berkata…. “Pelajari tentang dia…” ia pun mengambil buku itu “MUHAMMAD”, judul buku yang tertulis di buku itu…
“Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut:
* Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu;
* Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu;
* Jika engkau memerlu pertolongan daripadanya, dia akan membantu kamu;
* Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, dia akan menerimanya dengan baik;
* Jika dia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripada kamu, dia akan menghargai atau menyebut kebaikan kamu;
* Jika dia melihat sesuatu yang tidak baik daripada kamu, dia akan menutupnya;
* Jika engkau meminta bantuan daripadanya, dia akan mengusahakannya;
* Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), dia akan menayakan kesusahan kamu;
* Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, dia akan meringankan kesusahan kamu;
* Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu;
* Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu;
* Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya dia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.
* Dia membantumu menunaikan tanggungjawab serta melarang melakukan perkara buruk dan maksiat
* Dia mendorongmu mencapai kejayaan didunia dan akhirat.