Senin, 28 Maret 2011

MENCINTAI TANAH AIR INDONESIA ...


Di negeri tercinta kita sangat banyak sekali komunitas atau perkumpulan yang dibangun dengan berbagai macam tujuan, mulai dari komunitas bisnis, hoby, motivasi, penjualan, dll

Ada beberapa nama komunitas atau perkumpulan yang terbersit di otak saya seperti Tangan Di Atas, YEA, EU, IYE, PU, IBF, IIBF, HIPMI, KADIN, #beliindonesia, Blogger Bekasi, Anging mamiri, tugu pahlawan, kompasiana Bike to Work dan ribuan lainnya yang tersebar di seluruh pelosok negeri

Saya teringat peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28-Oktober. Dimana pada saat itu semua perkumpulan/jong yang tersebar di seluruh Indonesia menyerukan 1 satu suara yang sama yaitu MENCINTAI TANAH AIR INDONESIA dan MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA

Setelah deklarasi tersebut, lalu bagaikan bola salju kecintaan kepada negeri ini sedikit demi sedikit mulai merasuk kedalam jiwa sanubari bangsa Indonesia yang akhirnya berujung kepada kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17-agustus-1945

Jika saja kita semua, para penggiat komunitas/perkumpulan melakukan hal yang sama, meneriakkan kecintaan kepada negeri ini maka yang dinamakan penjajahan ekonomi akan bisa segera hilang dari bumi pertiwi

Melakukan langkah kecil dengan membeli produk buatan Indonesia dari kawan-kawan sekeliling kita dan kita lakukan secara terus menerus secara bersama-sama maka perekonomian Indonesia akan bisa Debt Free seperti yang selalu diteriakkan oleh bp Heppy Trenggono

Saya teringat sebuah kata-kata bijak dari Mahatma Gandhi (tolong koreksi kalau salah) yang sangat pas untuk menterjemahkan gerakan Cinta Indonesia

your believe -> your thoughts -> your words -> your actions -> your habbits -> your values -> your destiny (mahatma gandhi)

www.epositif.blogspot.com

Minggu, 06 Maret 2011

Mulailah, jangan menunggu ...

Jangan menuntut pasangan anda untuk memahami anda, tetapi mulailah dari anda untuk memahami perasaan dan keinginan pasangan anda. Jangan menuntut pasangan anda untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi anda, tetapi mulailah dari diri anda dengan melakukan hal-hal yang terbaik untuk pasangan anda. Saling menuntut hanya berujung kepada kekecewaan, namun saling memberi akan berdampak menyenangkan diri dan pasangan anda.

Ketika melihat ada sesuatu yang tidak pada tempatnya dilakukan oleh pasangan anda dan anda tidak berkenan dengan perbuatan tersebut, mulailah dengan interospeksi diri sendiri. Adakah kesalahan atau ketidakbaikan yang anda lakukan selama ini sebagai sebuah investasi sehingga pasangan andapun melakukan hal yang sama ? Setelah itu sampaikanlah perasaan tersebut secara baik kepada pasangan anda, dan berhati-hatilah dalam menyampaikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Jika anda ingin dibantu oleh isteri anda menyelesaikan beberapa pekerjaan, mulailah dengan membantu pekerjaan isteri anda. Jika anda terbiasa membantu pekerjaan isteri, maka isteripun akan dengan sangat ringan dan bergembira membantu beberapa pekerjaan anda tanpa diminta. Namun jika anda bergaya juragan yang hanya mengenal kata perintah, maka kalaupun isteri mengerjakan perintah anda akan tetapi dengan perasaan yang lebih berat karena anda menempatkannya pada posisi pembantu.

Jika ingin isteri anda bersikap mesra dan romantis terhadap anda, maka mulailah dengan berlaku romantis kepada isteri anda. Perhatikan bagaimana Rasulullah saw mengajarkan pergaulan yang romantis dengan isteri beliau, A’isyah ra. Dari A’isyah, ia berkata :

“Rasulullah saw pernah mambawa segelas minuman, lalu saya minum padahal saya dalam keadaan haidh. Kemudian beliau minum dan meletakkan bibir beliau pada bekas bibir saya. Saya pernah makan daging dari sebuah tulang, kemudian beliau makan daging itu, dan meletakkan mulutnya pada bekas mulut saya itu” (riwayat Muslim, Ahmad dan yang lainnya).

Perhatikan bagaimana Rasul mulia saw membawa segelas minuman –ingatlah : Rasul saw yang membawa minuman— dan A’isyah meminumnya. Kita melihat Rasul saw memulai melakukan kebaikan bagi isterinya. Setelah A’isyah selesai minum, maka beliau saw minum dari gelas yang sama, dengan posisi bibir beliau ditempatkan pada bekas bibir A’isyah di gelas itu. Demikian juga ketika beliau menggigit daging yang melekat di tulang, beliau tepatkan gigitan pada tempat bekas gigitan A’isyah di tulang tersebut.

Luar biasa contoh perilaku Nabi saw, manusia paripurna dan contoh sempurna dalam seluruh aspek kebaikan. Tampak beliau melayani isterinya dengan mengambilkan air minum dalam gelas. Mereka berdua minum satu gelas berdua. Makan daging bersama, dan mengambil dari tulang yang sama. Ini adalah contoh perbuatan-perbuatan yang bisa jadi dianggap ringan dan sepele di mata manusia pada umumnya, akan tetapi memiliki pengaruh dan kontribusi yang besar terhadap kehidupan rumah tangga.

Sikap romantis Nabi saw ini maujud dalam aplikasi. Beliaulah yang mencontohkan terlebih dahulu. Nabi saw tidak berharap A’isyah yang akan memberikan contoh perilaku romantis, akan tetapi beliaulah yang mengambil inisiatif melakukan terlebih dahulu.

Sangat bagus apabila suami dan isteri bersama-sama memiliki kesadaran untuk memulai kebaikan dari dirinya. Dengan demikian suasana yang tercipta adalah berlomba menunaikan kewajiban, memberikan bantuan kepada pasangan, dan menciptakan kebersamaan yang hangat. Bukan suasana menuntut hak, menunggu kreativitas dari pasangan, dan berharap orang lain memberikan sesuatu kebaikan kepada dirinya.

Mulailah melakukan kebaikan, jangan menunggu……

Selasa, 01 Maret 2011

Kita Bisa Menjadi Seperti Apa Yang Kita Cita-Citakan ...

Banyak orang takut membuat cita-cta, ia terbelenggu dengan kondisi dirinya, lingkungannya dan orang-orang terdekatnya serta pengalaman hidupnya. Akhirnya ia hidup mengalir begitu saja tanpa cita-cita.

Cita-cita adalah gambaran keinginan bahwa kita nanti akan menjadi seperti apa, mempunyai apa, siapa orang-orang tercinta yang akan mendampingi kita, apa yang akan kita lakukan untuk mereka, punya rumah di mana, pergi kemana, siapa yang akan menjadi kolega kita, dan semua gambaran indah yang kita inginkan di masa yang akan datang. Dalam bahasa Indonesia itu kita sebut sebagai cita-cita, dalam bahasa Inggris sering disebut dream.

Cita-cita merupakan kumpulan keinginan-keinginan yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah drama situasi diri kita di masa mendatang, sebuah mimpi masa depan. Mungkin itu sebabnya orang barat menyebutnya sebagai dream.

Makin jelas sebuah mimpi makin mudah membayangkan bagaimana cara meraihnya, dan makin mudah pula mimpi itu menjadi kenyataan. Karena begitu jelasnya sebuah mimpi pada diri seseorang, dia bahkan bisa menggambarkan tahap demi tahap bagaimana cara meraih impian tersebut. Setiap tahap disusun dan direncanakan, kapan tahap pertama dicapai dan kapan tahap-tahap berikutnya hingga ahirnya impian itu menjadi kenyataan.

Mimpi yang tervisualisasi dengan jelas itu dalam dunia professional disebut sebagai Vision, dan bagaimana cara meraihnya sering disebut sebagai mission, serta kepastian tahapan-tahapan yang akan dilakukan sering disebut sebagai Strategic Planning.

Cita-cita atau mimpi yang diyakini sepenuh hati bisa melahirkan berbagai potensi kekuatan dari dalam diri. Pola pikir, sikap, keberanian, komitmen, perencanaan, tindakan yang konsisten, kesabaran, keteguhan, adalah potensi yang mendukung kita untuk meraih cita-cita. Semua potensi itu tidak akan keluar kalau kita tidak punya cita-cita.

Cita-cita juga menumbuhkan harapan dan doa. Doa merupakan potensi yang luar biasa untuk meraih cita-cita. Dalam AlQuran disebutkan “Mintalah kepada-Ku(Allah) niscaya Kuperkenan”. Kita tidak pernah berdoa kalau tidak punya kinginan atau cita-cita

Orang-orang sukses punya cita-cita yang jelas.


Setiap manusia punya keinginan, karena keinginan itulah yang menjadi motif dari setiap tindakan. Keinginan bisa jangka pendek atau jangka panjang. Keinginan-keinginan jangka pendek melahirkan tindakan-tindakan spontan, sedangkan keinginan-keinginan jangka panjang melahirkan tindakan-tindakan terrencana. Keinginan-keinginan jangka panjang itu adalah cita-cita.

Orang-orang sukses mempunyai cita-cita yang jelas, aktifitas hidupnya terrencana, ingin menjadi apa lima tahun mendatang, terus apa yang harus dilakukan tahun depan, bulan depan, dan minggu depan. Terlepas dari berhasil atau tidak, berbagai kegiatan dan aktifitas sudah terprogram untuk menuju kepada sebuah tujuan tertentu yang mereka sebut sebagai cita-cita.

Sebaliknya orang kebanyakan cita-citanya kabur atau bahkan tidak punya cita-cita. Hidup bagi mereka mengalir begitu saja tidak tahu harus melakukan apa tahun depan, atau bulan depan. Bahkan yang lebih parah minggu depanpun tidak tahu akan melakukan apa, ini menjadi paradigma sebagian besar dari kita.

Kita bisa menjadi seperti apa yang kita cita-citakan.


Rhonda Byrne, penulis buku The Secret, Michael J. Losier, penulis buku The law Of Atraction, mengatakan bahwa apa yang kita inginkan, kemudian kita bayangkan dalam benak kita dengan segenap perhatian dan energi, maka hal tersebut akan menjadi kenyataan dalam hidup kita. Andre Wongso, motivator terkenal Indonesia, mengatakan anda bisa menjadi seperti apa yang anda inginkan. Muhammad Rosulullah menyampaikan bahwa Tuhan berfirman “Aku mengikuti sangkaan hambaKu, jika sangkaanya baik maka baiklah baginya, jika sangkaanya buruk maka buruklah baginya”. Kalau kita berprasangka bahwa Tuhan akan menjadikan kita orang yang berhasil, maka oleh Tuhan kita akan dijadikan berhasil.


Ketika kita menginginkan sesuatu dengan keinginan yang kuat dan dengan keyakinan, maka otak kita akan berusaha mencari solusi-solusi kreatif bagaimana cara memperolehnya. Demikian pula jika kita mencita-citakan sesuatu maka otak kita akan berusaha mencari solusi-solusi bagaimana cara mencapainya. Di bawah ini adalah sebuah ilustrasi berkaitan dengan keinginan yang kuat dan memunculkan solusi-solusi kreatif.


Sepasang suami istri pulang dari perjalanan jauh dan mereka sangat haus, sesampai di dalam rumah sang suami langsung buka kulkas, dan membayangkan betapa nikmat dia minum pepsi yang dingin dari dalam kulkas. Kemudian mencari pembuka botol ternyata tidak ditemukan. Dicarilah cara lain, dicungkilnya tutup botol tersebut dengan sudut pinggiran tembok dapur, ternyata malah temboknya yang cuil dan botol tidak berhasil terbuka. Dicobanya lagi dengan ujung pisau, tidak berhasil, masih tidak putus asa lalu mencari gunting untuk melubanginya. Apapun diupayakan caranya untuk membuka botol tersebut, namun guntingpun tidak ditemukan, ahirnya pakupun boleh. Ahirnya dengan batu dan paku dia bisa menikmati pepsi seperti yang dicita-citakan.


Istrinya juga penggemar pepsi, namun melihat perjuangan suaminya ia mengatakan “ah… bukan pepsi juga nggak apa-apa, air juga cukup nikmat untuk menghalau dahaga”. Istrinya ini punya pilihan lain, baginya air sudah cukup, tidak harus berjuang demikian berat untuk membuka botol.


Dalam bercita-cita, kita diberi banyak pilihan, bebas memilih, benar-benar bebas memilih. Boleh menjadi kaya, menjadi orang berilmu, menjadi terkenal, bermanfaat untuk orang banyak, atau ingin menjadi orang biasa saja. Cita-cita adalah sebuah pilihan jalan hidup, kita tinggal membuatnya kemudian percayakan kepada Allah maka Allah akan menunjukkan jalannya. Masalahnya adalah, banyak orang tidak punya cita-cita. Jika tidak punya cita-cita, hidup kita tidak ada yang berubah, kecuali menjadi tua, sakit dan mati, tak berarti, tanpa pernah ada yang mencatat keberadaan kita di dunia.

Buatlah cita-cita, percayakan pada Allah



Beranilah bercita-cita, buatlah cita-cita dan kemudian serahkan kepada Allah, yakinlah kepadaNya, karena Allah telah berfirman “…siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan siapa yang mengikuti perintahnya niscaya selalu dibukakan jalan keluar”. Dalam ayat yang lain disebutkan “barang siapa yang berserah diri kepada Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhannya”.


Dan semesta hening yang menjunami rasa dengan kesadaran membisikan kata " wahai Allah ...penuhi kami dengan cinta kepadaMU disetiap gerak langkah, setiap desah nafas dan di setiap degup jantung ini .."...cinta..cinta..cinta ...inilah yang membuat kami hidup sampai hari ini ..cintaMU..kemurahanMU..kasih sayangMU yang maha agung..