Jumat, 05 Februari 2010

KEKEUATAN SENYUMAN

Setiap dari Anda ketika bertemu seseorang pasti akan lebih menyukai orang yg tersenyum kepada Anda dibanding yg bermuka ’masam’....kayak buah aja pake ”masam” segala :)

Dale Carnegie di tahun 30-an sudah sering mengadakan kursus-kursus pengembangan diri. Dan disalah satu pelajaran kursus, beliau meminta ribuan orang pebisnis untuk ”tersenyum” pada setiap jamnya ketika bertemu seseorang apapun kondisinya, kemudian peserta diminta menyampaikan hasilnya. Bagaimana hasilnya? Mari kita lihat....Salah satu peserta kursus bernama William B. Steindhart dari New York bercerita melalui sebuah suratnya.......

”Saya sudah berumah tangga selama lebih dari ’delapan belas tahun’, dan selama waktu itu, saya jarang sekali tersenyum pada istri saya, atau berbicara dua lusin kata padanya, mulai dari saya bangun sampai saya berangkat untuk bisnis. Saya adalah salah satu ’penggerutu terburuk’ yang pernah berjalan di Broadway.

”Ketika Anda meminta saya untuk berbicara tentang pengalaman saya sendiri dengan senyuman, saya pikir saya akan mencobanya selama seminggu. Maka esok paginya, ketika saya menyisir rambut, saya memandang wajah saya yang muram di cermin, dan berkata pada diri saya,”Bill Anda akan menghapus kesuraman milik Anda ini, hari ini. Anda akan tersenyum. Dan Anda akan memulainya saat ini. ’Begitu saya duduk bersantap pagi, saya menyapa istri saya dengan ”Selamat pagi, sayang,’ dan tersenyum ketika mengucapkannya.

Anda memperingatkan saya bahwa istri saya mungkin ’tercengang’. Nah, Anda meremehkan reaksinya. Dia...kebingungan. Dia terkejut. Saya sampaikan kepadanya, bahwa untuk selanjutnya dia bisa mengharapkan ’sikap ini’ sebagai peristiwa tetap, dan saya terus melakukannya setiap pagi.

”Perubahan sikap saya ini membawa lebih banyak kebahagiaan dalam rumah tangga kami, dalam dua bulan sejak saya memulainya, dibandingkan tahun lalu.”

”Begitu saya berangkat ke kantor, saya menyapa operator lift di apartemen kami dengan ’Selamat pagi’ dan seulas senyuman. Saya menyapa penjaga pintu dengan senyuman. Saya tersenyum pada kasir yang berada dikios jalan saat saya minta uang kembalian. Ketika saya berdiri dilantai bursa saham, saya tersenyum pada orang-orang yang hingga kini belum pernah melihat saya tersenyum sebelumnya.

”Saya segera menjadi tahu bahwa setiap orang akan membalas senyum saya. Saya memperlakukan mereka yang datang pada saya membawa keluhan dan masalah, dengan sekiap riang. Saya tersenyum tatkala saya mendengarkan mereka, dan saya jadi tahu bahwa ternyata jalan keluarnya dicapai dengan lebih mudah. Saya menjadi tahu bahwa senyuman telah memberi saya dolar...dolar....dolar yang banyak setiap harinya.
”Saya berbagi kantor denga seorang pialang saham lain. Salah satu dari pegawainya adalah seorang anak muda yang menyenangkan, dan saya sangat senang dengan hasil yang saya peroleh dari filsafat saya yang baru dalam hubungan manusia, filsafat ini saya sampaikan padanya baru-baru ini. Kemudian dia mengakui bahwa pada saat pertama kali saya datang untuk berbagi kantor dengan perusahaannya, dia melihat saya sebagai penggerutu yang parah – dan hanya baru-baru ini saja dia mengubah pendapatnya tentang saya. Dia bilang saya ”benar-benar manusia” apabila saya tersenyum.

"Senyum adalah IBADAH...benar2 banyak sekali hikmahnya bagi yang melakukan"
Bagaimana kisah diatas menarik bukan ??? Tapi akan lebih bermanfaat ketika Saya dan Anda berusaha melakukannya. Anda tidak ingin tersenyum dengan 1001 alasan??? Mengapa? Ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, paksa diri Anda untuk tersenyum. Kedua, kalau Anda seorang diri, paksa diri Anda untuk bersiul atau mendendangkan sebuah nyanyian ceria. Bersikaplah seolah-olah Anda selalu bahagia dalam kondisi apapun juga....tapi tersenyumlah disaat yang TEPAT bukan asal senyam-senyum sendiri.... :D

Tidak ada komentar: