Selasa, 30 Maret 2010

Perbanyaklah Tabungan Energi Positif

PERBANYAKLAH TABUNGAN ENERGI POSITIF (EPOS)

Jumlah ENERGI POSITIF = Jumlah Energi POSitif + Jumlah Cadangan EPOS
Jumlah ENERGI NEGATIF = Jumlah Energi NEGatif + Jumlah Cadangan ENEG
Intinya, EPOS adalah Energi yg muncul karena didasarkan kepada keikhlasan dalam melakukan sesuatu yg positif/ baik/ sikap positif kita, sedangkan ENEG adalah energi yg muncul karena sikap negatif kita.baik EPOS ataupun ENEG, dua-duanya akan kembali kepada kita.jadi mulai sekarang, perbanyaklah EPOS, dan berupaya untuk meminimalisir ENEG

Mengapa dalam hidup ini sering kali kita menemukan orang-orang yang hidupnya seolah-olah hanya mementingkan dirinya sendiri ? Mereka tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan lebih mementingkan kebutuhan dirinya sendiri. Mereka tidak memiliki kepekaan dan kepedulian social. Hidup seolah-olah hanya untuk diri dan keluarganya sendiri. Mengejar kekayaan, mencari ilmu pengetahuan, menggapai kekuasaan, jabatan hanya untuk memenuhi kepentingan pribadinya, tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.

Mereka inilah sesungguhnya orang-orang yang selalu dihantui oleh kecemasan masa depan yang belum pasti. Pikirannya selalu dikuasai oleh kekawatiran suatu keadaan di masa mendatang yang belum diketahuinya. Akibatnya mereka menjalani hidup sebagai pribadi yang egois, pribadi yang senang mementingkan diri sendiri dan pribadi yang tidak memiliki kepedulian sosial. Mereka cenderung menimbun harta kekayaan sebanyak-banyaknya untuk dirinya sendiri, memuaskan ego pribadinya.

Hidup model seperti ini sesungguhnya mengecilkan arti kehidupannya sendiri. Mereka tidak menyadari telah menciptakan sendiri kesulitan hidupnya sendiri. Mereka telah merusak hidupnya sendiri dengan melemparkan dirinya dari ketinggian menuju pada kerendahan. Mereka telah merusak nilai hidupnya sendiri sehingga menjauhkannya dari energi positif bagi sukses mulia.

APA ITU ENERGI POSITIF ?

Manusia akan merasakan kehidupan yang lebih indah, kalau dirinya dapat memancarkan banyak energi positif dari dalam diri untuk kehidupan. Hidup akan menjadi lebih mudah, lebih sukses dan lebih mulia kalau kita dapat meningkatkan energi positif dalam diri dan memancarkannya untuk kepentingan orang lain dan kehidupan.

Lalu pertanyaannya adalah apakah sebenarnya yang dimaksud energi positif dalam diri itu ?

Saya mendefinisikan energi positif sukses mulia adalah tindakan-tindakan positif, pekerjaan-pekerjaan positif atau sikap hidup positif yang setidaknya memenuhi karakeristik, disukai oleh pelakunya sendiri (diri kita sendiri), diinginkan oleh orang lain, bermanfaat bagi orang lain dan kehidupan. Energi ini kalau dilepaskan dari diri kita dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan lahiriah dan batiniah bagi dirinya sendiri dan orang lain yang menerimanya. Tindakan, pekerjaan dan sikap positif itu dilakukan dengan ikhlas untuk tujuan mulia kebaikan dan manfaat bagi kehidupan dan alam semesta.

Bagaimana agar kita dapat memilihara dan memancarkan energi positif dari dalam diri kita ? Banyak menghidupkan energi positif dari dalam diri kiita sehingga dapat memancar keluar bagi kehidupan sekitar kita ?. Setidaknya saya ingin berbagai melalui tiga tips sederhana dibawah ini, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kita semua:

1. Meninggalkan Ego Pribadi:

Artinya, bagaimana kita dapat meninggalkan ego pribadi yang berlebihan yang dapat menjadi penghambat bagi tumbuh dan berkembangnya energi positif dari dalam diri kita. Caranya sederhana, mulailah dengan berusaha tidak menjadi manusia yang egoistis, tidak menjadi manusia yang hanya selalu mementingkan kepentingan pribadi, tidak menjadi manusia berusaha memuaskan ego dan nafsu pribadi.

Dengan berusaha meninggalkan ego pribadi yang berlebihan, maka akan terbuka kesempatan untuk memikirkan kepentingan orang lain, peduli terhadap lingkungan dan tidak menjadi manusia serakah yang hanya mementingkan diri sendiri.

2. Berorientasi Memikirkan Orang lain:

Berusaha mengubah pusat hidup kita yang dulunya hanya memikirkan diri sendiri menjadi banyak memikirkan orang lain. Manusia yang hidupnya hanya memikirkan dirinya sendiri, hidupnya kecil dan matinya kecil. Namanya kecil dan ketika mati akan ditelan sejarah begitu saja.

Sebaliknya, manusia yang hidupnya banyak memikirkan orang lain, maka hidupnya besar dan matinya besar. Namanya besar dan meskipun mungkin ia sudah meninggal, namanya tidak pernah mati di hati orang lain sepanjang masa. Banyak contoh mengenai orang-orang besar seperti ini, Mahadma Gandhi, Bunda Therea, Imam Al-Gazali, Budha Gautama, dll.

3. Mengikuti Aturan Hukum Alam:

Mengikuti aturan-aturan hukum alam seperti artinya berusaha menjalani hidup sejati baru mengharapkan konsekuensi logis dari hasil hidup sejati. Sederhanya begini, kalau ingin menjadi orang baik maka berbuatlah bagi kepada orang lain, kalau ingin orang lain menghargai Anda maka berusahalah menghargai orang lain, kalau ingin sukses berusahalah mensukseskan orang lain, kalau ingin menjadi manusia yang berarti berusahalah memberikan arti bagi orang lain, kalau ingin menjadi orang mulia berusahalah memuliakan orang lain. Jangan sampai memurtarbalikkannya, artinya akan melawan hukum alam.

Jadi intinya adalah berdamai dengan hukum alam dan aturan kehidupan dunia ini. Dengan berdamai dan merangkul kehidupan dunia ini, akan lebih memudahkan hidup kita, memberikan banyak manfaat bagi kehidupan orang lain, membahagiakan kehidupan orang lain.

Pada akhirnya kalau kita ingin meningkatkan nilai kehidupan ini, maka brusahalah meningkatkan energi positif yang memancar dari dalam diri kita untuk kehidupan ini. Dengan banyak memancarkan energi positif berupa sikap hidup. Tindakan dan pekerjaan positif, hala ini akan lebih membahagiakan diri kita sendiri dan mendekatkan kita pada kesuksesan hidup dan kemuliaan. Kekhawatiran akan kesulitan rejeki dan ketakutan tentang masa depan akan hilang pada saat hidup lebih banyak kita gunakan untuk melepaskan energi positif dengan membantu kepentingan orang lain

Tidak ada komentar: