Selasa, 13 April 2010

9 cara cepat untuk Gagal...???

9 CARA CEPAT GAGAL

1. Lamban Beradaptasi dengan Perubahan
Apa yang berubah ? informasi dan teknologi. Begitu cepat perubahan informasi yang lalu lalang disekitar kita, lihatlah betapa banyak surat kabar yang terbit setiap hari, persatuan waktu informasi senantiasa berganti. Maka sangat pasti kegagalan kita adalah disaat kita tidak memahami informasi yang berkembang saat ini. Mereka yang sukses umumnya adalah mereka yang mampu memadukan berbagai informasi dan menjadikannya data untuk perencanaan aksi di masa datang. Demikian pula teknologi, era abad 21 telah banyak Negara mencanangkan untuk mengembangkan IT (Information Technology) sebagai upaya memperpendek waktu dan jarak dengan berbagai klien di berbagai kawasan dunia. E- commerce dan e- learning menjadi salah satu contoh produk yang mulai diminati berbagai kalangan saat ini. Dengan technologi waktu dan jarak menjadi pendek namun memberikan keuntungan yang maximum. Contoh mudah terkait dengan perkembangan teknologi adalah munculnya berbagai produk digital yang mulai dipasarkan dengan kemampuan bervariasi dan harga kompetitif. Sebuah lokasi perdagangan berbagai produk teknologi yang kita kenal diantaranya Mangga Dua atau Glodok memberikan pelajaran berarti tentang perkembangan berbagai produk digital ini. Kita bisa lihat di setiap bulan senantiasa ada saja produk baru yang dipasarkan dengan berbagai kualitas dan kemampuan. Tidak hanya informasi dan teknologi, melainkan keterampilan dan masalah. Masalah berkembang cepat, tanpa diimbangi dengan penemuan solusi, sehingga masalah lama bertahan dan muncul masalah baru.

2. KALAH BERSAING
Era globalisasi merupakan era pembukaaan jalur-jalur lalulintas produk dan tenaga untuk menerima dan mengirim apa yang dimiliki Negaranya ke berbagai Negara di seluruh belahan dunia. Dengan kata yang sederhana, dapat saja Negara Jepang mengirim tenaga ahlinya untuk meneliti, mengeksplorasi dan memanfaatkan sumberdaya Negara Indonesia untuk kepentingan Negara tersebut atau keduabelah pihak. Hal ini adalah lumrah mengingat ada keuntungan yang diperoleh dari aktifitas tersebut. Namun yang perlu kita cermati adalah era globalisasi merupakan era persaingan yang begitu ketat antar berbagai Negara, tidak hanya persaingan terjadi antara dua Negara melainkan banyak Negara. Hendaknya menjadi acuan bagi siapa saja agar dapat suvive di zaman seperti ini, segera mengupgrade diri pada sisi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, sebab jika tidak maka muncullah mental pesuruh dinegaranya sendiri, dan hanya bisa melihat negaranya habis digrogoti oleh orang-orag cerdas kiriman Negara lain. Kita akan gagal jika tidak mampu bersaing dengan siapapun, dimanapun dan kapanpun.

3. Tidak Kreatif
Kreatifitas merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan berbagai masalah, menemukan ide baru. Kreatifitas merupakan sebuah tindakan mengoptimalkan fungsi otak. Namun kreatif bukan saja dalam bentuk ide dan gagasan melainkan hasil karya dan manfaat yang berbeda dari sebelumnya. Kreatifitas pada dasarnya merupakan karunia dari Allah SWT kepada setiap manusia, yakni kemampuan mencipta (daya cipta) dan berkreasi. Namun ternyata tidak semua orang mengoptimalkannya. Kejenuhan, kebosanan adalah kewajaran bagi seseorang. Hal inilah yang menuntut kita untuk kreatif menemukan model baru bagi produk kita, rendahnya kemampuan kreatifitas kita berdampak rendahnya keuntungan kita atau bahkan hilangnya pelanggan kita.

4. Tidak Cepat Meraih Peluang
Hikmah mengatakan, kesempatan datang hanya sekali, dan tak kan pernah kembali untuk yang kedua kalinya. Kecepatan seseorang mengambil peluang tak lepas dari kemampuannya mengoptimalkan seluruh potensi yang allah berikan untuk kehidupan. Sejauhmana seseorang membuka kedua telinga, mata dan hatinya, ditambah dengan kemampuannya untuk 'take action' saat melihat sebuah kebaikan atau keuntungan baginya. Terkadang keraguan menjadi penghalang besar bagi seseorang untuk bertindak, atau lepasnya peluang kesempatan dikarenakan terlalu lama berfikir sehingga lambat mengambil keputusan karena dukungan informasi yang rendah.

5. No Action
Tindakan adalah buah dari keyakinan dan pemahaman. Banyak diantara kita pandai memberikan ide dan gagasan tetapi berhenti pada tataran imajenasi, sedangkan masyarakat akan mengetahui sejauhmana manfaat yang ditimbulkan apabila ide dan gagasan berubah menjadi karya. Untuk merubah ide menjadi karya tidak lain dengan bertindak, berbuat, beraksi. Banyak orang mau kesuksesan, keuntungan , kebahagiaan dan keberhasilan, tetapi mereka hanya mengkhayalkan semua itu. Takkan berhasil seseorang meraih apa yangdiinginkan jika tak ada tindakan, atau tindakan yang dilakukan tak ada perubahan, melakukan hal yang sama tetapi menginginkan hasil berbeda'.impossible !

6. Malas
Sebuah kata yang terdiri dari lima huruf. Yang senantiasa menghinggapi diri kita jika kita lemah semangat, rendah informasi dan tak memiliki sahabat yang memiliki energy positif. Malas juga dikarenakan tek memiliki orientasi tujuan yang jelas dalam setiap amal perbuatan. Sangat mungkin seseorang malas karena rendahnya keyakinan dan pemahaman seseorang akan dampak yang terjadi dikemudian hari. Kemalasan juga didukung oleh rendahnya kemauan.

7. Tidak mampu membangun tim positif
Kita telah memahami bahwa semangat terkadang naik, suatu saat mengalami penurunan. Bersifat fluktuatif, tidak stabil sangat bertergantung pada lingkungan seseorang dimana dia berada. Hikmah mengatakan, seseorang itu tergantung dari dengan siapa ia berteman, maka jika ia berteman dengan penjual minyak wangi, ia ikut bau wangi, dan jika seseorang berteman dengan perokok maka penyakitnya lebih parah dari sang perokok. Ketidakmampuan seseorang membangun pertemanan, persahabatan atau tim kerja dengan orang - orang bernilai positif (dalam arti memiliki visi, pemahaman dan keyakinan yang sama) maka sangat mungkin kita mudah terpengaruh melakukan hal positif pula.

8. Penyakitan
Penyakitan, hal ini terkait dengan rendahnya kualitas fisik seseorang. Fisik kita bergantung dengan sejauhmana suplai makanan yang masuk kedalam tubuh kita dan perawatan tubuh kita serta frekuensi latihan bagi tubuh kita. Fisik kita juga bergantung sejauhmana kemampuan mengatasi penyakit yang masuk kedalam diri kita. Seseorang hendaknya memiliki fisik yang berkriteria sehat (jarang sakit), bugar (seluruh organnya berfungsi dengan baik), kuat (mampu memikul beban), dan lincah (mampu bergerak cepat). Penyakitan membuat seseorang sulit bergerak, lamban. Akhirnya sedikit yang ia dapatkan.

9. Negative Thinking
Kecerdasan seseorang takkan membuahkan hasil terhadap peluang dan kesempatan yang ada jika pikiran dan hatinya dipenuhi dengan buruk sangka (negative thinking). Hal ini pula yang menyebabkan seseorang ragu bertindak dan berbuat. Mereka yang negative thinking cenderung mengatakan takut kalau?. Masa sih? ah nanti jadi. Banyak diantara kita menyurutkan langkah dan berdiam diri dikarenakan pikiran kita yang dipenuhi keragu-raguan akan peluang yang ada didepan kita. Banyak kasus telah membuktikan seseorang tidak meraih apa yang diinginkan karena keraguan yang dimilikinya. Semakin tinggi negative thinking seseorang berbanding lurus dengan keraguan dan rendahnya tindakan yang berdampak pada ketidakberhasilan.

Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar: