Suatu saat seorang mahasiswi mengobrol dengan seorang ibu saat naik pesawat menuju Semarang. “Ibu mau kemana?”; “Oh…ibu mau menengok putra ke-2 ibu yang sudah menjadi manajer di perusahaan kosmetik di Semarang, abis itu ibu akan terbang lagi ke Jakarta untuk menengok putra ke-4 ibu yang menjadi pengacara ‘handal’ di Jakarta”.
(Hebat sekali ibu ini..anak2nya sudah berhasil menjadi orang besar) batin si mahasiswi , kemudian dia nanya lagi ke ibu, “maaf bu, klo tidak salah putra ibu yang di Semarang no 2 yang ? bagaimana dengan putra ibu yang lain?”; Jawab si ibu, “Begini nak, putra ibu ada 5, kebetulan memang laki semua. Yang ke-2 di Semarang sudah jadi Manajer, yang ke-3 menjadi dokter spesialis anak di Surabaya, yang ke-4 menjadi pengacara di Jakarta, yang ke-5 menjadi Anggota Dewan di Bandung, namun putra ibu yang pertama cuma menggarap sawah didesa yang tidak terlalu luas”.
Ma’af bu, “mungkin ibu agak kecewa dengan putra sulung ibu yang kurang sukses sebagaimana adik-adiknya ya?”; Jawab si ibu….”bukan begitu nak, justru ibu begitu bangga dengan putra sulung ibu, karena dia rela berkorban dan tetap bertahan di desa demi membiayai sekolah adik-adiknya hingga semuanya berhasil seperti sekarang ini”.
“Buat ibu status memang penting tapi bukan yang utama, yang lebih utama adalah apa yang sudah dilakukan, apakah hidup kita benar-benar bermanfaat buat orang-orang disekitar kita”.
Tak terasa pesawat udah mendarat dengan selamat dan hari ini seorang mahasiswi yang ‘merasa’ dirinya pintar mendapatkan pengalaman dari seorang ibu yang sungguh luar biasa….semoga kisah ini juga bermanfaat buat teman2…apakah ini fiktif atau kisah nyata tidaklah terlalu penting…yang utama adalah apakah kita sudah bisa bermanfaat buat orang-orang yang kita sayangi???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar